CIBINONG TODAY – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina membantah bahwa angka penderita gizi buruk di Kabupaten Bogor mencapai 90.435 anak. Ia mengklaim pada 2019 lalu tercatat jumlahnya hanya ratusan atau sekitar 0,0017 persen dari 577.656 Balita.

“Jumlahnya tidak ribuan namun hanya 100 orang pengidap Gizi Buruk. Sekali lagi hanya 100 orang pengidap Gizi Buruk pada akhir 2019, sementara balita yang ditimbang di Kabupaten Bogor jumlahnya 454.433. Yang terdampak gizi buruk pun sudah kita tangani dan nama- namanya ada di data kita .” Tegas Mike dalam keterangan tertulisnya, Jumat (6/3/2020).

Sementara, Kepala Bidang Kesehatan Dinkes Kabupaten Bogor, Dede, menyebut bahwa, pengidap gizi buruk ini persoalan yang kompleks. Penyebabnya dikatakan dia, dari mulai nutrisi, penyakit serta masalah sosial, masalah ekonomi, budaya masyarakat atau kebiasaan dan faktor lingkungan tempat tinggal juga berpengaruh sehingga intervensi penangananya harus komprehensif dan lintas sektoral.

BACA JUGA :  Bencana Tanah Longsor di Lebak Kantin, Dedie Rachim: 18 Titik Bencana di Kota Bogor

“Penanganan gizi buruk dan stunting ada dua tahapan, yang pertama penanganan secara spesifik artinya pendekatan dengan pelayanan kesehatan, teknis kesehatan dan ini menyumbangkan hanya 30 persen saja angka keberhasilan menurut hasil riset penanggulangan masalah gizi buruk, sedangkan sisanya 70 persen ini ada di masalah sensitif atau tahapan kedua yaitu penanggulangan dari berbagai sektor.” Papar Dede.

BACA JUGA :  Minuman Segar, Es Doger Khas Betawi untuk Buka Puasa yang Nikmat

Mayoritas penderita gizi buruk, sambungnya, selain kurangnya asupan nutrisi juga ada faktor penyakit bawaan yang menyebabkan seorang anak terpapar gizi buruk. Ia pun mencontohkan seperti diare, gangguan jantung, ganguan mental dan lain sebagainya.

“Banyak faktornya, di kami (Dinkes) membentuk center klinik gizi, jadi ada beberapa puskesmas yang menjadi kantong risiko yang dilatih untuk menjadi center klinik gizi ada 27 yang sudah terlatih dengan timnya (Dokter, Perawat, Bidan dan Petugas Gizi) mereka bertugas melakukan analisis gizi dan identifikasi sehingga intervensinya lebih intens lagi dalam menanggulangi Gizi buruk,” jelasnya.

============================================================
============================================================
============================================================