BOGOR TODAYÂ – Warga Kota Bogor sudah mulai jengah setiap melintas di perlintasan rel kereta api. Mereka mengaku hak merÂeka sebagai pengguna jalan dirampas oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI). Tak hanya itu, intensitas kereta yang lewat benar-benar tak memberi kesempatan bagi pengÂguna jalan untuk bebas melintas ruas jalan.
Murniati(38), warga Kayumanis, TanahÂsareal, mengaku pihaknya sedang mengÂhimpun masa untuk menggerudug Stasiun Bogor dan kantor Kereta Api Indonesia (KAI). “Kami minta hak kami diganti rugi. Mereka sudah tak manusiawi. Kami sudah dirampas haknya sebagai pengguna jalan,†kata dia.
Sementara itu, Pemkot Bogor tahun deÂpan berencana akan membangun Fly Over. Hal tersebut diungkapkan Walikota Bogor Bima Arya usai melakukan peninjauan ke pintu perlintasan kereta api di JL. RE. MarÂtadinata, Senin (3/8/2015).
Menurut Bima karena kemacetan di pintu perlintasan ini sangat mendesak dan banyak dikeluhkan masyarakat, maka langkah pertama yang akan dilakukan meÂlebarkan jalan dan menebang pohon disisi jalan arah ke Haur Jaya.
Kedua, akan dipasang pembatas water barier agar pengendara sepeda motor tiÂdak berpindah jalur yang membuat jalan bertambah macet. “Saya juga akan berÂbicara dengan PT. KAI apabila memungÂkinkan agar di jam-jam sibuk durasi waktu kereta diatur tidak terlalu cepat sehingga penumpukan bisa berkurang,†ujar Bima.
Mengenai Fly Over menurut Bima yang didampingi Kepala Dinas PengaÂwasan Bangunan dan Permukiman Boris Darusman, Camat Bogor Tengah RahÂmawati dan Lurah Cibogor Ramli Sahibu, serta Kapolsek Bogor Tengah, tidak hanÂya dibangun di RE. Martadinata tetapi juga di Kebon Pedes dan MA. Salmun.
(Rizky Dewantara|Yuska)