PASCA lolosnya lima narapidana dan kedapatannya lima napi yang positif menggunakan narkoba jenis sabu dan eks tasi di dalam L embaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II A P aledang Kota Bogor pekan lalu, membuat sejumlah pihak menanyakan kinerja Kepala Lapas Paledang Kota Bogor, Suharman.
Oleh : ABDUL KADIR BASALAMAH
[email protected]
Berbagai pihak menilai, Lapas Paledang Kota Bogor telah terÂcoreng dari citra dan komitmen untuk mencipÂtakan lapas yang bersih.
Kritikan tidak berhenti samÂpai di Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM), Yassona Laoly untuk menggeser kursi utama Kepala Lapas Paledang Kota Bogor.
Kali ini Pengamat Kebijakan Publik, Dosen Fakultas Hukum, Universitas Pakuan Kota Bogor, Isep Insan menuturkan, kejadian semacam ini perlu disikapi serius oleh Pemerintah Kota Bogor.
Pasalnya, praktek-praktek liar perlu diberantas untuk mewuÂjudkan Lapas yang bersih dari ‘tangan-tangan kotor’ yang meÂmanfaatkan kepentingan pribadi.
“Kepala Lapas itu memÂbawahi semua anggota-anggota lapas, baik karyawannya mauÂpun warga binaannya. Maka ia yang bertanggung jawab juga atas kejadian-kejadian tersebut dan menurut saya seharusnya mundur dari jabatannya sebÂagai sanksi moral yang pantas diterimanya, paling tidak piÂhaknya mengudurkan diri dari jabatannya,â€ujarnya saat diteÂmui BOGOR TODAY kemarin.
Pihaknya mengatakan, seÂcara moral pertanggung jawaÂban tetap berada ditangan Suharman sebagai orang yang paling bertanggung jawab terÂkait hal tersebut.
“Tetapi perlu diingat, apabiÂla belum terbukti secara hukum maka sebagai warga negara yang baik perlu mengedepankÂan asas praduga tak bersalah,†sambungnya.
Terkait dengan masuknya narkoba kedalam lapas, ia mengatakan sistem keamanan didalam lapas kurang bagus, seharusnya apabila ada keÂluarga dari napi yang menjenÂguk ke lapas perlu dilakukan pengecekan secara detail oleh seluruh karyawan atau sipir di Lapas Paledang Kota Bogor.
“Setiap orang mempunyai berbagai macam modus unÂtuk menyelundupkan narkoba kedalam Lapas Paledang Kota Bogor, seharusnya pengecekan dilakukan oleh para petugas lapas, terkait lolosnya narkoba dan kaburnya para napi, beÂrarti kinerja Kepala Lapas PaleÂdang Kota Bogor patut diperÂtanyakan,†tambahnya.
Sebelumnya, Menteri YassoÂna berencana akan mengevaluÂasi kinerja Kalapas Paledang, Suharman, dalam waktu dekat ini. Menurut Politikus PDIP ini, selain terkait narkoba dalam lapas, Kalapas Paledang juga evaluasi terkait kasus kaburnya tuju orang napi. “Kami evaluasi total. Tidak hanya kalapas saja yang akan kami sanksi, sipir juga akan kami jatuhkan sanksi,†kata dia, kemarin malam.
Yasonna Hamonangan Laoly juga berjanji akan menindak teÂgas sipir yang diduga memberiÂkan handphone (HP) kepada sejumlah napi di Lapas PaleÂdang. â€Kalau ada masuk HP di Lapas, berarti ada dugaan main mata antara sipir dengan tamu,†kata dia.
Terpisah, Komisi III DPR meÂnagih komitmen Menkumham Yasonna Laoly untuk membenahi Lapas. Menyusul, kasus demi kasus miring di sejumlah lapas, terutama di Bogor. “Kemenkumham harus bertanggungjawab. Jangan salahÂkan napinya, ini terus berulang. Harusnya komitmen Menkumham membenahi Lapas dijalankan,†kata Ketua Komisi III DPR, BamÂbang Soesatyo, kemarin.
Menurutnya, pengamanan Lapas harus menjadi tugas yang harus diprioritasnya oleh Menkumham. Bahkan, dia menyindir Menkumham lebih banyak mengurusi masalah konflik partai politik (parpol) ketimbang membenahi maÂsalah Lapas. “Mungkin MenÂkumham terlalu sibuk urusi parpol, jadi tugas utamanya diabaikan,†sindir politisi ParÂtai Golkar ini.
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat (FPD), Didik Mukriyanto menamÂbahkan, masalah ini penting diklarifikasi oleh Menkumham. “ Tentunya penting diklarifiÂkasi ke Menkumham. Apa yang dilakukan oleh Menkumham harus evaluasi setiap saat, melakukan pembinaan yang harus ditaati oleh pegawainÂya,†kata Didik.
Menurutnya, Menkumham harus memberikan sanksi dan penindakan yang tegas kepada petugas Lapas yang “bermain†memberikan ruang pelangÂgaran di Lapas. “Ini pertimbanÂgan/tolak ukur pengawasan terhadap Lapas. Harus dilihat secara utuh, tentunya baik napi atau oknum harus dapatkan sanksi/pembinaan,†ujarnya.
Saat dikonfimasi mengenai permasalahan yang terjadi di Lapas Paledang Kota Bogor, Suharman enggan menemui awak media dan pesan singkat BOGOR TODAY tidak berbalas. “Kepala Lapas kita sedang tidak ada, saya tidak berani memperÂsilahkan wartawan masuk tanpa seijin Pak Suharman,†pungkas salah satu staff Lapas Paledang Kota Bogor, Supriyono kepada BOGOR TODAY kemarin.