TEMUAN AC, handphone dan adanya narapidana (napi) yang positif menggunakan narkoba di Lapas II Paledang Kota Bogor mencoreng citra dan komitmen Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia (HAM), Yassona Laoly, untuk menciptakan lapas yang bersih.
ABDUL KADIR BASALAMAH/YUSKA APITYA AJI)
[email protected]
Menteri Yassona berencana akan mengevaluasi kinÂerja Kalapas PaleÂdang, Suharman, dalam waktu dekat ini. MenuÂrut Politikus PDIP ini, selain terkait narkoba dalam lapas, Kalapas Paledang juga evaluÂasi terkait kasus kaburnya tuju orang napi. “Kami evaluÂasi total. Tidak hanya kalapas saja yang akan kami sanksi, sipir juga akan kami jatuhkan sanksi,†kata dia, kemarin malam.
Yasonna Hamonangan Laoly juga berjanji akan menindak tegas sipir yang diduga memberikan handphone (HP) kepada sejumlah napi di Lapas Paledang. â€Kalau ada masuk HP di Lapas, berarti ada dugaan main mata antara sipir dengan tamu,†kata dia.
Sementara itu, Komisi III DPR menagih komitmen Menkumham Yasonna Laoly unÂtuk membenahi Lapas. Menyusul, kasus demi kasus miring di sejumlah lapas, terutama di Bogor. “Kemenkumham harus bertanggungÂjawab. Jangan salahkan napinya, ini terus berulang. Harusnya komitmen Menkumham membenahi Lapas dijalankan,†kata Ketua Komisi III DPR, Bambang Soesatyo, kemarin.
Menurutnya, pengamanan Lapas harus menjadi tugas yang harus diprioritasnya oleh Menkumham. Bahkan, dia menyindir MenÂkumham lebih banyak mengurusi masalah konflik partai politik (parpol) ketimbang membenahi masalah Lapas. “Mungkin MenÂkumham terlalu sibuk urusi parpol, jadi tugas utamanya diabaikan,†sindir politisi Partai Golkar ini.
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat (FPD), Didik Mukriyanto menamÂbahkan, masalah ini penting diklarifikasi oleh Menkumham. “ Tentunya penting diklarifiÂkasi ke Menkumham. Apa yang dilakukan oleh Menkumham harus evaluasi setiap saat, melakukan pembinaan yang harus ditaati oleh pegawainÂya,†kata Didik.
Menurutnya, MenÂkumham harus memÂberikan sanksi dan penindakan yang tegas kepada petugas Lapas yang “bermain†memberikan ruang pelanggaran di Lapas. “Ini pertimbangan/toÂlak ukur pengawasan terhadap Lapas. Harus dilihat secara utuh, tentunya baik napi atau oknum harus dapatkan sanksi/pembinaan,†ujarnya.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi, Kalapas Paledang, Suharman mengataÂkan, segala urusan terkait adanya napi yang menggunakan narkoba merupaÂkan urusan dari Kepala Badan NarkoÂtika Nasional (BNN) Kota Bogor, Nugraha Setia Budi. “Soal Narkoba bisa tanyakan langsung kepada Pak Budi,†ujarnya melalui telepon seluÂlar kepada BOGOR TODAY kemarin.
Ia juga enggan menjawab pertanÂyaan BOGOR TODAY terkait dengan tugasny a sebagai kepala lapas unÂtuk memonitorÂing keaÂmanan lapas dari Narkoba dan kaÂburnya para taÂhanan dari Lapas Paledang Kota Bogor. “Terkait hal ini tanyakan saja kepada Pak Budi, saya tidak bisa berkomentar banyak. Udah ya, maaf saya engÂgak mau komentar dulu,†ucapnya, berÂkelit. (*)