-Fasilitas-Tax-Amnesty-JAKARTA, TODAY—Presiden Joko Widodo ( Jokowi) berkomit­men akan terus turun tangan melakukan sosialisasi program pengampunan pajak atau tax amnesty. Tidak hanya di kota-ko­ta besar di Indonesia, melainkan juga ke negara tetangga Singapura.

Singapura dikenal sebagai surga bagi para pengusaha “nakal” In­donesia untuk menyembunyikan uangnya. Di sana, pengusaha In­donesia bisa memanfaatkan ber­bagai fasilitas untuk menyembu­nyikan kekayaannya dari kejaran wajib pajak seperti transfer pric­ing, penyembunyian aset, special purpose vehicel, hingga ke pelar­ian modal.

“Saya akan datangi Singapura, Jakarta saya ulang lagi, Makas­sar, Semarang, Band­ung. Semua. Saya akan datang sendiri,” ung­kap Jokowi, di depan para Kepala Kantor Perpajakan dan pegawai pajak di Istana Neg­ara, Jakarta, Kamis (28/7/2016).

Menurut Jokowi, dengan ke­hadirannya langsung dalam sos­ialisasi program tersebut, maka mampu untuk menunjukkan kes­eriusan pemerintah. Jokowi men­egaskan tax am­nesty harus berhasil.

“ Saya ingin mem­berikan pesan pemerintah serius, kita all out untuk amnesti pajak. Tapi kita su­dah mati-matian, Pelaksana di lapan­gan kalau tidak siap lepas kita. Sekali lagi, pro aktif, jemput bola dan jangan malah menakut-nakuti,” paparnya.

Sementara, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengakui masih ada aturan teknis terkait program pengampunan pajak atau tax amnesty yang belum diterbitkan. Ia pun berjanji akan dis­elesaikan dalam waktu dekat. “Per­aturan pelaksanaan bisa segera dis­elesaikan dan dilengkapi. Sehingga itu bisa dijalankan dengan kesiapan selu­ruh perangkat peraturannya,” jelas­nya, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (28/7/2016).

BACA JUGA :  Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Kota Bogor, Sabtu 23 Maret 2024

Hal ini, menurut Sri Mulyani, san­gat penting untuk menunjang keber­hasilan program yang akan berlang­sung hingga 31 Maret 2017 tersebut. Ia tidak ingin ada informasi yang sudah disampaikan, namun aturannya be­lum selesai.

“Jadi jangan sampai kita sudah menjelaskan ternyata ada yang be­lum selesai, atau belum disiapkan se­hingga kemudian menimbulkan keter­tundaan,” terang Sri Mulyani.

Periode pertama tax amnes­ty telah berjalan sampai September 2016. Periode ini dianggap banyak diminati peserta tax amnesty, karena tarif tebusan yang dikenakan sangat rendah. “Waktunya sudah sedemikian spesifik di dalam UU Tax Amnesty, di mana dari 15 Juli sampai dengan akhir September itu rate-nya (tarif tebusan) 2%, biasanya mereka melihat itu seb­agai insentif paling besar,” ujarnya. “Maka kita harus berusaha agar yang periode antara sekarang sampai Sep­tember akhir ini harus betul-betul mampu menciptakan trust (kepecay­aan) tadi. Kepercayaan dan juga kenya­manan dan kemudian akhirnya bisa sukses dan kita mampu membangun suatu sistem pajak yang baik,” papar Sri Mulyani.

BACA JUGA :  Ketua DPRD Rudy Susmanto Minta Warga Kabupaten Bogor Siaga Bencana Alam, Segera Lapor Jika Muncul Bencana

Presiden Jokowi ingin program pengampunan pajak atau tax amnes­ty bisa berjalan dengan sempurna. Ini harus diawali dengan penciptaan ke­percayaan publik terhadap program itu.

“Hari ini kami mendapatkan arahan dari Bapak Presiden untuk bagaimana menjalankan detil secara rapi, dan bagaimana kami memban­gun untuk menciptakan kepercayaan publik. Jadi ini adalah pesan yang san­gat penting,” kata Sri Mulyani.

Poin utama dari arahan tersebut memang tertuju kepada program tax amnesty yang tengah berjalan. Akan tetapi secara umum ini akan meling­kupi penerimaan negara secara kes­eluruhan. “Agar seluruh personel dan organisasi siap untuk melaksanakan. Tidak hanya tax amnesty, tapi men­gamankan penerimaan negara secara umum,” terangnya.

Dia mengakui, APBN-P 2016 disu­sun dengan sangat ambisius. Target penerimaan dipatok cukup tinggi, sei­ring dengan besarnya kebutuhan be­lanja negara. “Kami menyadari bahwa di dalam APBN 2016 ini selain target penerimaannya cukup ambisius, juga ditambah dengan target penerimaan dari amnesti. Jadi kesiapan dari Ditjen Pajak, seluruh jajaran petugas pajak, dan para pejabat di Ditjen Pajak untuk melaksanakan tugas negara ini men­jadi sangat penting,” papar Sri Muly­ani.

============================================================
============================================================
============================================================