ISLAMABAD TODAY – Serangan bom bunuh diri terjadi di luar kantor pemerÂintah di Pakistan dan menewaskan seÂdikitnya 21 orang. Puluhan orang lainnya luka-luka dalam insiden yang terjadi di Distrik Mardan, provinsi Khyber PakhÂtunkhwa tersebut.
Serangan bom tersebut terjadi di kanÂtor cabang Otoritas Pencatatan dan DataÂbase Nasional, yang mengeluarkan kartu identitas pemerintah. Ledakan bom terÂjadi saat seorang pengebom bunuh diri yang mengendarai sebuah motor, menaÂbrak pintu gerbang utama kantor pemerÂintah tersebut.
Data jumlah korban diprediksi terus bertambah. Pernyataan itu disampaikan pejabat setempat seperti dilansir ReÂuters, Selasa (29/12/2015). Selain 21 orang tewas, peristiwa ini juga melukai lebih dari 70 orang.
Sebuah faksi Taliban Pakistan menÂgaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri kantor cabang Nadra, Otoritas Pencatatan dan Database NasiÂonal yang mengeluarkan kartu identitas pemerintah. “Seorang pembom bunuh diri mengendarai sepeda motor denÂgan bahan peledak menghantam kantor Nadra di Mardan di mana sejumlah besar orang berdiri di antrian,†kata perwira polisi Naeem Khan.
Juru bicara Rescue 1122–lembaga pelayanan kemanusiaan darurat terbesar di Pakistan–Bilal Ahmad Faizi berkata, setidaknya 21 orang tewas dan 78 luka-luka. Dari jumlah itu, 28 orang di antaÂranya kritis.
Seorang karyawan Nadra, MohamÂmad Tariq, berada di dalam gedung keÂtika ia mendengar ledakan besar di luar gedung. “Kami masih di dalam kantor dan para pekerja polisi dan penyelaÂmatan sibuk dengan pekerjaan mereka,†katanya.
Jamaat ur Ahrar, sebuah faksi Taliban Pakistan yang berjuang untuk mengÂgulingkan pemerintah dan mendirikan pemerintahan Islam garis keras menÂgaku bertanggung jawab atas aksi bom bunuh diri ini.
Juru bicara Jamaat ur Ahrar, EhsanulÂlah Ehsan, mengatakan kantor itu adalah bagian dari “kafir negara Pakistan†seÂhingga sah menjadi target. “Insya Allah, kami akan menargetkan semua organÂisasi Pakistan yang baik secara langsung maupun tidak langsung bagian dari perÂang ini,†kata Ehsan dalam sebuah perÂnyataan.
(Yuska Apitya/net)