Siapa sangka hasil celeÂtukannya berhasil membawanya menjadi seorang wirausaha. Randhy Prasetya namanya, pria 31 tahun yang sempat menÂgajar teater dan menjadi dosen acting di salah satu sekolah deÂsain ini tengah fokus menggaÂrap usaha kaos kata yang diberi nama ‹Yajugaya›.
Randhy memulai usahanya sejak 2010 dengan modal Rp 50.000 untuk biaya produksi kaos, yakni membeli bahan dan mencetak dengan cara sederÂhana atau ala kadarnya. Meski berbiaya murah, kaos tersebut dicetak dengan tulisan yang cukup menyentil hati, kemuÂdian diberikannya kepada salah seorang temannya untuk dimuat dalam akun sosial medianya.
Respons masyarakat pun sangat baik pada waktu itu. Pembeli yang memesan kaos Yajugaya terus bertÂambah setiap waktu. Setelah sempat diberlakukan sistem pre order alias pemesanan di awal dengan memÂbayar lunas, dirinya memutuskan memproduksi secara massal.
«Itu saya ingat modal saya Rp 50.000 selembar biru itu. Rp 50.000 tidak saya jual, kasih gratis kemudian orang pesan dua otoÂmatis dapat. Jadi jatuhnya saya per satuan jadinya,» jelas Randhy, Rabu (20/7/2016).
Menurutnya, kaos yang dipakai seseorang mewakili identitas peÂmiliknya. Tulisan-tulisan dengan gaya sindiran yang cukup menyentil menjadi media bagi mereka yang inÂgin berbicara dalam diam.
«Karena menurut saya sesuatu yang dipakai di badan itu me-resemÂble, seperti Garuda di dadaku ini naÂsionalis. Kalau burung Garuda bisa kenapa tulisan nggak bisa,» kata Randhy.
Ia juga sempat mengikuti berbÂagai bazar dan pameran untuk meÂmasarkan kaos dengan tulisan-tuÂlisan yang cukup inspiratif. Namun, dirinya pun tidak ingin jika produk miliknya hanya dianggap sebagai pelengkap acara saja.