BOGOR TODAYÂ – Polres Bogor terus didesak untuk tidak setenÂgah- setengah dalam memÂbongkar adanya keterlibatan oknum pejabat dalam praktik penambangan liar di Unit Bisnis Pe r tambangan Emas (UBPE) PT Antam Tbk, PongÂkor.
Mantan Wakil Bupati (Wabup) BoÂgor, Karyawan FatuÂrachman menilai, keÂdekatan Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Ade Ruhandi dengan KaÂpolres Bogor, AKBP Suyudi Ario Seto sebagai upaya unÂtuk memberikan tekanan keÂpada polres agar tidak terlalu lebar dalam mengembangkan kasus pongÂkor.
“Itu taktik Jaro Ade (panggilan Ade Ruhandi, red) dekat dengan kapolres buat membuat kagok dalam pengusutan kasus Pongkor. Sementara dia suÂdah diperintahkan KapolÂda Jawa Barat. Makanya jangan mau dipepet sama Jaro Ade,†teÂgas pria yang kini fokus menjadi buÂdayawan itu, Selasa (27/10/2015).
Mantan wabup yang akrab disapa Karfat ini melanÂjutkan, dengan keakraban yang dijalin antara kapolres dan Jaro Ade, untuk menghambat laju AKBP Suyudi Ario Seto untuk memÂbongkar penadah-penadah besar yang diduga dilakoni pejabat teras di Bumi Tegar Beriman.
“Makanya dia pernah kan waktu diwawancara bilang ‘hati-hati kamu kalau bicara’. Itu tuh dia takut diungÂkap kalau ada keterlibatannya. Semua warga di sekitar Pongkor sudah tahu kok siapa Jaro Ade itu,†katanya.
AKBP Suyudi Ario Seto sendiri masih terus mengejar aktor yang inÂtelektual yang membekingi praktik gurandil. “Tidak peduli siapapun yang terlibat, akan kami tindak. Karena ini sebuah kejahatan besar,†katanya.
Sebelumnya, Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Moechgiyarto telah memerÂintahkan semua kapolres yang ada di wilayah pemerintahannya untuk tidak pandang bulu dalam mengusut pencuÂrian emas di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Saya sudah perintahkan semua kapolres untuk menuntaskan kasus gurandil. Tidak hanya di Pongkor, tapi juga di semua wilayah Jawa Barat. Karena ini telah merugikan negara. Tapi jangan pandang bulu. Sikat aja siapapun bekingnya,†tandas Kapolda.
Tidak hanya itu, Komisi VII DPR RI yang sedang menggodok Panitia KhuÂsus (Pansus) untuk membongkar aktor yang menjadi bos gurandil yang berÂasal dari kalangan pejabat teras Bumi Tegar Beriman.
“Ini sudah merugikan negara hingÂga Rp 20 triliun. Polisi juga jangan lamÂban kerjanya. Buktikan jika memang mau menuntaskan kasus ini tanpa pandang bulu,†tegas anggota Komisi VII dari Fraksi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu.
(Rishad Noviansyah)