DALAM urusan palsu memalsu, di negeri ini memang dahsyat. Apa saja bisa dipalsukan. Uang palsu, vaksin palsu, dan yang sedang mencuat sekarang adalah kartu BPJS palsu bertebaran.
YUSKA APITYA AJI
[email protected]
Untuk mencegah jatuh korban lebih banyak, Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat meminta maÂsyarakat segera melaporkan apaÂbila ada temuan Kartu Badan PeÂnyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan palsu. Mapolda sudah berkoordinasi dengan seluruh polres di Jabar untuk terus meneluÂsuri jika ada masyarakat yang menjadi korban BPJS palsu.
Edaran Kapolda Jabar ini untuk menindaklanjuti temuan kartu BPJS palsu di sejumlah daerah, yakni CimaÂhi dan Kabupaten Bandung. “Setelah kejadian BPJS palsu di wilayah hukum Polres CiÂmahi dan Polres Bandung, kami dari Polda Jabar telah berkoordinasi dengan polres di masing-masing wilayah untuk dicek kembali bila ada keluhan dari warganya yang menjadi korban BPJS palsu,†ujar Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Yusri YuÂnus, kepada wartawan di sela-sela pembukaan Porwarnas ke 12 di lapangan UPI, SetiaÂbudi, Kota Bandung, Selasa (26/7/2016).
Yusri melanjutkan, apaÂbila ditemukan hal serupa di daerah lain maka masing-masÂing polres harus cepat bergerÂak untuk mengusut para pelaku. “Kalau ditemukan kasus serupa dari pengemÂbangan kasus ini di wilayah lain maka akan langsung kita proses,†tegasnya.
Ia pun meminta kepada masyarakat yang ada di Jawa Barat khususnya, untuk memberitahu kepada pihak kepolisian bila di tempatnya ada modus penipuan dan peÂmalsuan terhadap kartu BPJS Kesehatan. Pihaknya akan membantu untuk memproses secara hukum. “Ini juga sebÂagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat, bila merasa ada pemalsuan terhadap kartu BPJS yang dimiliki agar siÂlakan secepatnya melaporkan hal itu kepada pihak aparat (Polres) setempat agar bisa segera diproses,†ucapnya.
Saat ini menurut Yusri, baru ada dua pelaku yang diamankan dalam kasus pemalsuan Kartu BPJS KesÂehatan. Setelah berhasil menÂjebloskan Ana Sumarna ke jeruji Mapolres Cimahi, kini giliran Desi Dwiyani yang diÂperiksa oleh penyidik setelah diamankan oleh jajaran Sat Reskrim Polres Bandung. “Saat ini pelaku yang di KabuÂpaten masih terus dilakukan pemeriksaan secara menÂdalam,†pungkasnya.
Terkait kasus ini, Wakil Ketua DPR Agus Hermanto meminta pemerintah meninÂdak tegas pelaku pembuat dan pengedar kartu BPJS KeÂsehatan palsu di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Di sisi lain, DPR akan memangÂgil direksi BPJS. “Pemalsuan BPJS betul-betul perbuatan yang sangat melanggar dan harus ditindak dengan tegas. Saya dulu masuk tim Pansus BPJS. Tapi kok sampai dipalÂsukan seperti ini. Pelanggaran membuat kita tercengang. Yang melanggar harus ditinÂdak,†ujar Agus di Gedung DPR Senayan Jakarta Selatan, Selasa (26/7/2016).
Beredarnya kartu BPJS palsu tersebut, menurut Agus, mengindikasikan adÂanya kelemahan pengawasan yang dilakukan dari pihak BPJS. Agus menilai butuh peÂnyelidikan lebih dalam atas kasus tersebut, karena bisa saja terjadi di daerah lain. “Ini kejadian yang tidak disangka-sangka dan pihak BPJS yang kena permasalahan. Kita harus melihat kemungkiÂnan-kemungkinan apa yang mengganggu jalannya (kartu BPJS),†ucapnya.
DPR lewat Komisi IX nantiÂnya akan menyelenggarakan rapat dengar pendapat dari pihak BPJS untuk meminta keterangan lebih lanjut.
“Nanti sebelum reses komisi IX bisa melaksanakan rapat dengar pendapat denÂgan BPJS untuk meminta ketÂerangan dan planning apa selanjutnya agar kasus seperti ini tidak terjadi lagi,†tandasÂnya.
Korban pemalsuan Kartu Badan Penyelenggara JamiÂnan Sosial (BPJS) Kesehatan ternyata tidak hanya berada di Kabupaten Bandung Barat (KBB) saja. Pemalsuan kartu palsu menimpa warga Desa Arjasari, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. Di sini korban yang memiliki kartu palsu sebanyak 65 orang.
“Setelah melakukan pengembangan dari kasus temuan BPJS palsu di Cimahi, kami (Polres Bandung) turut mengamankan satu orang lainnya dengan inisial D,†ucap Kasat Reskrim Polres AKP Niko Nurulah Adi Putra, saat dihubungi detikcom, SeÂlasa (26/7/2016).