BANDUNG, Today – Direktur Operasional PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Risha Adhi WiÂdjaya menyebutkan jika karyawan PT PBB juga terancam ikut dirumahÂkan apabila mati surinya sepak bola Indonesia semakin berkepanjangan.
Risha menuturkan, jika vakumÂnya sepak bola Indonesia ini terus berlarut maka diprediksi memÂbuat para sponsor tidak memiliki animo untuk mendukung tim sepak bola. Otomatis, kata dia, manajemen klub juga tidak memiliki pemasukan untuk biaya oprasional karyawanÂnya.
“Kemungkinan dirumahkan kaÂlau kevakuman berlanjut terus, karena kerjasama dengan sponsor bisa putus juga,†ucap Risha kepada wartawan belum lama ini.
Risha memaparkan, kondisi keÂsulitan finansial bisa saja menyerang setiap perusahaan, dan hal ini sudah biasa terjadi dalam dunia bisnis, baik itu akibat kesalahan internal perusaÂhaan maupun di luar faktor kendali manajemen.
“Satu hal yang lumrah apabila suatu perusahaan aktivitasnya berÂhenti, walaupun akibat karena sendÂiri atau orang lain jika sudah tidak bisa bertahan lagi dengan sendirinya akan berhenti,†tegasnya.
Risha melanjutkan, hingga kini PT PBB sendiri belum memiliki program untuk ke depannya, setelah langkah terakhir mengakhiri kontrak seluruh skuat Maung Bandung terhitung 15 Mei lalu.
Menurut Risha, PT PBB juga beÂlum bisa menentukan langkahnya, lantaran tidak ada kejelasan program baik dari pemerintah ataupun fedÂerasi sepak bola tanah air. Sehingga, sambung dia, pihaknya tak mampu melanjutkan programnya bersama tim Persib.
“Program kita itu sebetulnya tergantung dengan adanya kompeÂtisi, selama belum adanya kompetisi yang terarah atau harus ada kejelaÂsan dulu. Kalau sudah jelas baru kita bikin program,†jelasnya.
Situasi tidak jelas ini juga bukan hanya berpengaruh terhadap tim senior, namun juga turut merambah skuat Persib Junior. Menurut Risha, tim Diklat Persib ini pun kini nasibÂnya masih belum jelas, dan masih menunggu kepastian sambil manajeÂmen PT PBB membaca situasi.
“Masih lihat satu atau dua bulan ke depan, apakah ada kegiatan atau tidak atau bentuknya seperti apa nantinya itu belum diputuskan,†tanÂdasnya.
Piala Wali Kota Bandung MengÂgantung
Ridwan Kamil mendukung penuh rencana Piala Wali Kota Bandung, namun kini belum bisa memastikan karena belum ada sponsor.
Wali Kota Bandung, Ridwan KaÂmil, menyatakan sedih dengan pemÂbubaran skuat Persib Bandung dan diakhirinya kontrak para pemain terÂhitung sejak 15 Mei 2015.
Menurut pria yang karib disapa Emil itu, pembubaran tim pun harus bisa dipahami karena tak adanya kejÂelasan tentang kompetisi serta turnaÂmen.
“Saya sebagai fans berat Persib jelas sedih bubarnya Persib, tapi kaÂlau tak ada kompetisi mau apa diperÂtahankan,†ungkapnya di Bandung.
Manajer Persib, Umuh Muchtar, sempat membeberkan tentang renÂcana digelarnya Piala Wali Kota Bandung yang bakal diikuti oleh tim-tim Indonesia Super League.
Emil pun membenarkan hal terseÂbut dan mengatakan kini tengah mencari sponsor untuk pagelaran itu. “Saya ingin gelar turnamen tapi tak ada uang makanya dengan pak Umuh mau cari sponsor,” jelasnya.
Hal itu masih ia pertimbangkan, karena secara pribadi ia tidak punya duit untuk menyelenggarakannya. Tapi, tetap didukung sepenuhnya, dengan syarat ada sponsor yang bisa mendukung.
(Imam/net)