Untitled-2BANDUNG, Today – Direktur Operasional PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Risha Adhi Wi­djaya menyebutkan jika karyawan PT PBB juga terancam ikut dirumah­kan apabila mati surinya sepak bola Indonesia semakin berkepanjangan.

Risha menuturkan, jika vakum­nya sepak bola Indonesia ini terus berlarut maka diprediksi mem­buat para sponsor tidak memiliki animo untuk mendukung tim sepak bola. Otomatis, kata dia, manajemen klub juga tidak memiliki pemasukan untuk biaya oprasional karyawan­nya.

“Kemungkinan dirumahkan ka­lau kevakuman berlanjut terus, karena kerjasama dengan sponsor bisa putus juga,” ucap Risha kepada wartawan belum lama ini.

Risha memaparkan, kondisi ke­sulitan finansial bisa saja menyerang setiap perusahaan, dan hal ini sudah biasa terjadi dalam dunia bisnis, baik itu akibat kesalahan internal perusa­haan maupun di luar faktor kendali manajemen.

“Satu hal yang lumrah apabila suatu perusahaan aktivitasnya ber­henti, walaupun akibat karena send­iri atau orang lain jika sudah tidak bisa bertahan lagi dengan sendirinya akan berhenti,” tegasnya.

Risha melanjutkan, hingga kini PT PBB sendiri belum memiliki program untuk ke depannya, setelah langkah terakhir mengakhiri kontrak seluruh skuat Maung Bandung terhitung 15 Mei lalu.

BACA JUGA :  Daftar Pebulu Tangkis Indonesia di Spain Masters 2024, Berikut Hasil Drawing

Menurut Risha, PT PBB juga be­lum bisa menentukan langkahnya, lantaran tidak ada kejelasan program baik dari pemerintah ataupun fed­erasi sepak bola tanah air. Sehingga, sambung dia, pihaknya tak mampu melanjutkan programnya bersama tim Persib.

“Program kita itu sebetulnya tergantung dengan adanya kompe­tisi, selama belum adanya kompetisi yang terarah atau harus ada kejela­san dulu. Kalau sudah jelas baru kita bikin program,” jelasnya.

Situasi tidak jelas ini juga bukan hanya berpengaruh terhadap tim senior, namun juga turut merambah skuat Persib Junior. Menurut Risha, tim Diklat Persib ini pun kini nasib­nya masih belum jelas, dan masih menunggu kepastian sambil manaje­men PT PBB membaca situasi.

“Masih lihat satu atau dua bulan ke depan, apakah ada kegiatan atau tidak atau bentuknya seperti apa nantinya itu belum diputuskan,” tan­dasnya.

Piala Wali Kota Bandung Meng­gantung

Ridwan Kamil mendukung penuh rencana Piala Wali Kota Bandung, namun kini belum bisa memastikan karena belum ada sponsor.

BACA JUGA :  Bogor Football School, Wadah Anak-anak Kembangkan Sepak Bola

Wali Kota Bandung, Ridwan Ka­mil, menyatakan sedih dengan pem­bubaran skuat Persib Bandung dan diakhirinya kontrak para pemain ter­hitung sejak 15 Mei 2015.

Menurut pria yang karib disapa Emil itu, pembubaran tim pun harus bisa dipahami karena tak adanya kej­elasan tentang kompetisi serta turna­men.

“Saya sebagai fans berat Persib jelas sedih bubarnya Persib, tapi ka­lau tak ada kompetisi mau apa diper­tahankan,” ungkapnya di Bandung.

Manajer Persib, Umuh Muchtar, sempat membeberkan tentang ren­cana digelarnya Piala Wali Kota Bandung yang bakal diikuti oleh tim-tim Indonesia Super League.

Emil pun membenarkan hal terse­but dan mengatakan kini tengah mencari sponsor untuk pagelaran itu. “Saya ingin gelar turnamen tapi tak ada uang makanya dengan pak Umuh mau cari sponsor,” jelasnya.

Hal itu masih ia pertimbangkan, karena secara pribadi ia tidak punya duit untuk menyelenggarakannya. Tapi, tetap didukung sepenuhnya, dengan syarat ada sponsor yang bisa mendukung.

(Imam/net)

============================================================
============================================================
============================================================