PALEMBANG, Today – Kondisi finansial klub yang makin tidak menentu akibat tidak adanya kompetisi sepanjang tahun ini membuat manajemen Sriwijaya FC berencana membubarkan tim. Hal itu diungkapkan presÂiden klub Dodi Reza Alex.
Menurut Dodi, manajemen sudah berusaha mempertahankÂan tim hingga membiayai sendiri kebutuhan dengan menggunakÂan dana talangan. Namun, duÂkungan sponsor terhadap klub tiba-tiba menghilang.
Dodi menambahkan, samÂpai saat ini ia menilai niat baik para sponsor belum dirasakan. Manajemen tidak mungkin bisa mempertahankan tim tanpa ada pemasukan rutin dari sponsor.
“Dari awal kami sudah memiÂliki niat baik dan mulia tidak perÂnah membubarkan tim. Karena SFC adalah kebanggaan warga Sumsel. Tapi Tergantung dari sponsor. Itu sebenarnya yang terjadi di kita (Sriwijaya FC, red). Siapa yang mau bayar tim kalau tidak ada sponsornya,†tutur Dodi.
Meski begitu, Dodi masih memiliki secercah harapan untuk memanfaatkan waktu dalam satu pekan ke depan guna melakukan pembicaraan denÂgan sejumlah sponsor.
Jika permasalahannya hanya karena Sriwijaya FC tidak berÂtanding, kemungkinan Laskar Wong Kito akan diikutkan dalam kompetisi.
“Saya terus optimis kalau bisa tetap dibicarakan. Mungkin kita akan ikutkan Sriwijaya FC dalam kompetisi, kalau itu kehendak sponsor. Makanya kita tanya dulu sebaiknya seperti apa,” imÂbuhnya.
Sementara itu, manajer RobÂert Heri mengatakan, kemungÂkinan untuk membubarkan tim memang ada, bila kisruh sepakbola nasional terus berÂlanjut. Ditambahkan, untuk kepastian dibubarkan atau tidaÂknya, manajemen akan melihat perkembangan satu pekan ke depan.
“Manajemen mungkin akan membubarkan tim. Karena konÂflik Menpora dan PSSI tidak beÂrakhir, serta tidak jelas. Kita juga rugi apabila terus membayar gaji pemain 25 persen,†kata Robert.
“Batas waktunya sekitar satu minggu lagi. Kita tunggu dulu perkembangannya seperti apa.â€
Sebelumnya, direktur marÂketing dan promosi PT SriwiÂjaya Optimis Mandiri (SOM) Nirmala Dewi mengungÂkapkan, pada prinsipnya seluruh sponsor tetap akan mendukung klub, namun dengan catatan bilamana kompetisi kembali berjalan.
“Kalau ada pertandingan mereka akan bayar, tapi kalau tidak ada perÂtandÂingan mereka akan stop dana,†terangnya.
(Imam/net)