BABAKAN MADANG, TODAY – Tak lama lagi, mimpi berkunjung ke kawasan Sentul ekstra cepat dapat terwujud. Proyek Light Rail Transit (LRT) sebentar lagi bakal terealisasi dan diyaÂkini akan
merangÂsang perÂtumbuhan sektor ekonomi maÂsyarakat sekitar.
Pasalnya, keberadaan transÂportasi massal itu telah menÂjadi kebutuhan pokok warga Sentul yang notabene berdekaÂtan dengan Kota Bogor. Selain itu, pembangunan LRT juga sebagai upaya dalam menÂgurai kemacetan lalu lintas di wilayah Jabodetabek.
Pembangunan LRT sendÂiri sudah tertera dalam PerÂaturan Presiden (PP) Nomor 98 Tahun 2015 Tentang PerÂcepatan Kereta Api Ringan Terintegrasi di Jabodetabek.
“LRT akan mempercepat pertumbuhan kawasan Sentul City sebagai kota mandiri. Nantinya, Sentul akan mudah diakses. DitÂambah adanya rencana LRT koridor Cibubur-Bogor akan melintasi kawasan ini dan stasiunnya dibangun di SenÂtul City,†ujar Wakil Presiden Direktur PT Sentul City Tbk, Andrian Budi Utama.
Pembangunan LRT sendiri dilakukan secara bertahap dengan panjang total 83,6 kiÂlometer. Tahap I A mencakup Cibubur-Cawang sepanjang 13,7 kilometer, Cawang-Dukuh Atas 10,5 kilometer, kemudiÂan Tahap I B meliputi Bekasi Timur-Cawang sepanjang 17,9 kilometer.
Sementara Tahap II sepanÂjang 41,5 kilometer yang melipuÂti lintas layanan Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan, Palmerah-Grogol. Keseluruhan tahapan ini diproyeksi rampung pada 2018 mendatang.
Pertumbuhan ekonomi tenÂtunya sangat ditentukan faktor pendorong seperti fasilitas yang semakin lengkap. Tentunya, dengan keberadaan LRT, harÂga properti di kawasan Sentul City dan sekitarnya.
Saat ini saja, harga satu meÂter persegi lahan di kawasan perumahan telah mencapai Rp 7 hingga Rp 13 juta. Sementara lahan komersial mencapai Rp 15 hingga 20 juta per meter persegi.
(Rishad Noviansyah)