TIDAK seperti lazimnya kitab suci Al-Quran yang berukuran kecil, ringan dan bisa dibawa ke mana-mana. Al- Qur’an yang ada di Pondok Pesantren Al- Ashriyah Nurul Iman Parung di RT 01/01, Desa Waru Jaya, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor ini jauh berbeda.
GUNTUR EKO WICAKSONO
[email protected]
Pesantren yang didiriÂkan oleh Habib Saggaf bin Mahdi memiliki Al- Quran raksasa yang panÂjangnya mencapai dua meter dengan lebarnya 2,8 meter.
Selain itu, terbuat dari pelepah pohon pisang bukan terbuat dari kertas. Isinya lengkap seperti ukuÂran Al-Qur’an lazimnya, yaitu 30 juz, 114 surat dan 6.666 ayat.
Disebut terbesar di dunia kareÂna tidak ada lagi negara yang sangÂgup membuat Al-Qur’an sebesar ini, selain Filipina. Di Pakistan ada Al-Quran panjangnya 2 meter tapi dibuat dengan cetakan.
Tak hanya terbesar, al quran ini juga sangat berat mencapai 1,2 ton karena terbuat dari baja stainlees. Alquran raksasa itu, terdiri dari 306 lebar lempengan baja di mana satu lempeng memiliki berat samÂpai 4 kg, dengan ukuran lebar baja 100×140 cm.
Ketua Pondok Pesantren Al- Ashriyyah Nurul Iman, Ibnu Mukti mengatakan Alquran itu merupaÂkan ikon pesantren ini dan menjadi kebanggaan sekaligus untuk menÂjadikan acuan bagi para santri.
“Alquran yang ada menjadi ciri khas pondok pesantren kami dan juga memberikan acuan untuk para santri dalam membaca, mengÂhapalkan serta mengamalkannya,†ujar Ibnu Mukti.
Alquran, yang diklaim sebagai yang terberat di dunia itu, dibuat oleh pendiri pesantren yakni Habib Saggaf bin Mahdi.
Menurut Syaifuddin, untuk membuat Alquran sebesar itu, HaÂbib Saggaf bin Mahdi menghabisÂkan waktu 5 tahun. “Pembuatan Alquran besi ini digagas oleh semÂbilan orang ulama Indonesia, salah satunya Habib Saggaf,†kata dia.
Menurutnya, tak mudah memÂbuat Alquran sebesar itu, diperÂlukan proses yang tidak sebentar. Karena Alquran tersebut di tulis tanÂgan pada kertas cetakan dan dicetak menggunakan cat yang berkualitas tinggi, sehingga huruf Alquran taÂhan hingga ratusan tahun.
Lebih lanjut ia mengatakan, Habib Saggaf menghabiskan waktu 40 hari untuk mengecek kebenaran dalam Alquran tersebut.
Alquran di simpan ke Pondok Pesantren Al-Ashriyyah oleh Habib Saggaf pada tahun 1990 hingga saat ini.
Ia menjelaskan, Habib SagÂgaf memang mempunyai kecinÂtaan yang tinggi terhadap Alquran, hal itu terlihat dengan banyaknya koleksi al quran dimilikinya.
Pada tahun 2009 lalu, Habib Saggaf pernah mendapat kiriÂman Alquran besar yang terbuat dari pelepah batang pisang yang dikirim dari kelompok muslim Moro-Filipina. Ibnu menambahkan dalam pesantren ini, terdapat deÂlapan koleksi Alquran berukuran raksasa, satu Alquran berisikan suÂrat lengkap 30 Juz.
Ukuran Alquran juga berbeda-beda yakni 1,8 meter x 2,60 meter, 1,80 m x 2,40 m, 1,50 m x 2,40 m, dan 2 m x 3,8 m. Umurnya pun ada yang lebih dari satu abad.
“Diperkirakan usia Alquran ini sudah lebih dari satu abad,†tamÂbah Ibnu. (*)