SEORANG pemuda berÂtanya kepada seorang kakek yang terkenal bijak, “Apakah yang diÂnamakan keberanian itu kakek?†Dengan kalimat lembut dan wajah berhiÂas senyuman, kakek bijak itu menjawab, “Anakku, keberanian yang sesungÂguhnya adalah kemamÂpuan bersabar ketika mendapat musibah, kemampuan menahan amarah ketika mendapat ujian, kemampuan untuk tersenyum dikala ditimpa derita.â€
Anak muda itu mengangguk-anggukkan kepala tanda paham. Rupanya pemuda iniÂpun ingin mencoba bentuk nyata dari definisi keberanian sang kakek. Diambilnya pasir disÂebelahnya lalu ditaburkannya ke wajah sang kakek bijak itu. Wajah sang kakek penuh debu. Bagaimana respon sang kakek? Murid-murid sang kakek menangkap pemuda ini. Dengan tersenyum si kakek menyuapi pasir ke mulut pemuda itu. Pemuda itu teriak: “Kakek pemÂbohong, kakek tidak bijak, kakek pendendam, kakek pemarah.†Teriakannya diulang-ulang sambil marah dan muka memerah.
Kakek itu menjawab: “Anakku, hidup ini tempat ujian. Engkau mengujiku, aku menÂgujimu. Aku menjawab dengan senyuman. Engkau merespon dengan teriakan. Itulah bedanya aku dengan dirimu. Jangan biasakan ngetest orang lain ya. Testlah dirimu sendiri saja.†Kakek itupun pergi dengan tersenyum.