WUHAN,TODAYÂ – Tontowi AhÂmad/Liliyana Natsir bertekad meraih medali emas dalam KeÂjuaraan Asia Bulutangkis yang diadakan di China. Mereka akan mempertahankan gelar juara bertahan dan memang memiliki modal bagus juara di Malaysia Terbuka belum lama ini. usai mengalahkan pasangan tuan rumah, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, di final.
Hasil positif di Malaysia itu setidaknya telah mendongÂkrak kepercayaan diri Tontowi/ Liliyana yang sempat rontok. Merekapun berharap bisa naik podium tertinggi Kejuaraan Asia yang mulai dimulai hari ini (26/4/2016) hingga 1 Mei. Ajang itu sekaligus menjadi pertaruÂhan terakhir poin Olimpiade 2016 Rio de Janeiro.
“Tahun lalu kami bisa juara. Mudah-mudahan kami bisa menÂgulangnya. Tapi lawan juga semaÂkin merata sehingga kami tidak bisa lagi lengah sejak babak awal. Sekarang semua kemungkinan bisa terjadi,†kata Liliyana seperti dilansir Badminton Indonesia.
“Apalagi teknologi juga semakin canggih. Semua perÂmainan kami bisa dipelajari. Yang membedakan mungkin, bisa dibilang, hanya pengalaÂman sama kuat mentalnya aja di lapangan,†imbuh pemain yang akrab disapa Butet itu.
Berdasarkan drawing keÂjuaraan, Tontowi/Liliyana tak perlu bertanding di babak perÂtama. Mereka mendapatkan bye. Di babak kedua, mereka berpotensi jumpa dengan Xu Chen/Ma Jin (China). Xu/Ma akan menghadapi lawan yang relatif tak diunggulkan, Artur Niyazov/Veronika Sorokina (KaÂzakhstan).
Statistik menunjukkan TonÂtowi/Liliyana menang delapan kali dalam 18 duel dengan Xu Chen/Ma Jin. Hanya saja, TonÂtowi/Liliyana menang dalam dua pertemuan terakhir, yakni di Kejuaraan Asia 2015 dan Prancis Terbuka.
“Babak pertama kami dapat bye, sebenarnya ada untung dan ruginya. Ruginya, kami tidak bisa coba lapangan. Di babak kedua sudah ketemu Xu Chen/ Ma Jin. Walaupun terakhir berÂtemu kami menang, performa mereka di dua turnamen beÂlakangan bisa dibilang cukup bagus,†ucap Liliyana.
“Dengan lawan itu, kami harus sudah siap sejak awal. BiÂasanya kami masih manfaatkan pertandingan awal untuk coba lapangan, coba shuttlecock, coba angin. Tapi nanti dari awal kami sudah harus langsung siap,†jelas Liliyana.
Menemani Tontowi/LiliÂyana, tiga ganda campuran Indonesia juga akan turun di turnamen yang berlangsung di Wuhan Sports Center GymnaÂsium tersebut.
Mereka adalah pasangan juara All England 2016 Praveen Jordan/Debby Susanto, Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle WiÂdjaja dan Ronald Alexander/ Melati Daeva Oktavianti.
Seperti diketahui Indonesia menurunkan kekuatan penuh dalam Kejuaraan Asia BulutangÂkis yang mulai dihelat besok. Selain membidik medali, ajang tersebut cukup krusial sebagai kesempatan terakhir pengumÂpulan poin Olimpiade 2016.
Indonesia mengirimkan 16 pemain tunggal dan 24 peÂmain ganda dalam ajang yang akan dihelat di Wuhan Sports Center Gymnasium, Wuhan, China itu. Dengan kekuatan tersebut, PBSI membidik tiga gelar juara lewat nomor yang biasanya memang digadang-gadang untuk menyumbangÂkan gelar juara: ganda putra, ganda putri, dan ganda camÂpuran.
Selain itu, ajang yang diheÂlat mulai 26 April sampai 1 Mei tersebut cukup krusial bagi para pemain yang diproyeksikan ke Olimpiade 2016. Sebab, KejuaraÂan Asia tersebut menjadi ajang terakhir untuk mengumpulkan poin Olimpiade di Rio de Janeiro.
Tak hanya menurunkan peÂmain-pemain yang biasa tampil di ajang super series, beberapa pemain pelapis juga ambil baÂgian. Sebagai gambaran di noÂmor tunggal putri, selain Maria Febe Kusumastuti dan Linda Wenifanetri PBSI juga mengirimÂkan Fitriani dan Hanna RamadÂhini. Ada juga pemain pelapis di sektor ganda putri, Mychelle Crhystine/Serena Kani.
Khusus bagi Hanna dan FiÂtriani, keikutsertaan dalam KeÂjuaraan Asia itu menjadi kesemÂpatan keduanya untuk menjajal kemampuan pemain-pemain terbaik Asia sebelum tampil di Piala Uber 2016 di Kunshan, China, pada 15-22 Mei. Tim Uber Indonesia berada pada grup C bersama Thailand, Hong Kong, dan Bulgaria.
(Imam/net)