“Living and dreaming are two different things, but you can’t do one without the other.†Begitu kata Malcolm Forbes. Benar. Hidup dan mimpi memang dua hal yang berbeda, tetapi Anda tak bisa menjalani yang satu tanpa yang lainnya. MalÂcolm Forbes akhirnya menjadi pemimpin bisnis majalah itu, melanjutkan bisnis ayahnya.
Oleh :Â N. Syamsuddin Ch. Haesy
SAYA ingat kalimat anak pendiÂri majalah ekonomi legendaris dunia Forbes, ini kala duduk di teras Opera 2 – Wine Hotel – di perbukitan Castelvetro – Emilia Romagna, antara Maranello denÂgan Modena. Senja hampir turun kala itu. Balbina, yang sedang bertugas senja itu bercerita panjang lebÂar tentang bisnis keluarganya, yang dimulai dengan usaha ferÂmentasi anggur menjadi wine yang diberi merk Opera02. Bisnis itu kemudian berkemÂbang menjadi lebih besar lagi, ketika keluarganya memutusÂkan untuk membangun hotel di perbukitan desa yang sangat dingin itu.
“Semua ini bermula dari mimpi,†ungkap Balbina. Mimpi mempunyai pabrik wine dengan resort hotel yang sohor dilengÂkapi dengan restoran. Mimpi itu memerlukan waktu cukup lama, hingga menjadi realitas.
Mimpi adalah keniscayaan. Bukan sekadar bunga tidur. Mimpi yang tak terkelola akan menjadi imajinasi kreatif yang mendorong inovasi dan mewuÂjud dalam rencana bisnis. BuÂkan sekadar ilusi atau fantasi. Sekeluarga mereka membaÂhas mimpi itu, dan meruÂmuskan focal concern (sentra kepedulian) bisnis.
Lalu mereka menghaÂdapkannya dengan berbagai kekuatan pendorong (driving forces). Mulai dari asset tak seÂberapa berupa pabrik wine tua peninggalan keluarga, perkeÂbunan anggur seperti yang diÂmiliki petani lain. Lantas lokasi asset itu yang sangat strategis dan menjadi salah satu daerah tujuan wisata.
Mereka mengelola mimpi kolektif itu dan merumuskanÂnya menjadi imajinasi yang secara terencana dikelola menÂjadi visi bisnis, sebagai tujuan wisata utama dan pilihan perÂtama di daerah itu. Dengan rencana bisnis yang mereka rumuskan bersama, akhirnya mereka memperkuat akses keÂpada bank yang memberikan pinjaman sesuai dengan nilai asset.
Dengan kerja keras dan konsistensi pada core busiÂness: wine fabric, resto, dan hotel, mimpi yang telah beruÂbah menjadi imajinasi dan menjelma sebagai visi bisnis, akhirnya apa yang mereka kehendaki tercapai. “Kelola mimpi Anda dengan baik. RuÂmuskan dalam visi bisnis yang jelas,†cetus Balbina.
Untuk mencapai visi bisnis, itu mereka merumuskan misi, yang keseluruhannya mengguÂnakan kata kerja aktif, antara lain: memproduksi dan meÂnyediakan wine terbaik, maÂkanan khas Itali dan hotel yang nyaman berkualitas. Misi itu dilaksanakan secara kolektif, berbasis komitmen pada kualiÂtas dan kemajuan bisnis.
“Hasilnya adalah apa yang Anda bisa saksikan dan nikmaÂti senja ini,†ujar Balbina.
Dalam menjalankan bisÂnisnya, melaksanakan misi untuk mewujudkan visi bisÂnis, jangan pernah takut gagal. “Ingat.. sukses itu hak semua orang. Karena itu setiap orang harus punya cara memperoleh haknya itu sesuai peluang dan tantangan yang tersedia.â€
Yang penting, katanya, seÂmua orang yang berada dalam bisnis mempunyai komitmen untuk mencapai impian itu. Lalu, konsisten dan konsekÂuen melaksanakannya. Untuk mewujudkan semua itu, seÂmua orang yang terlibat dalam bisnis harus optimistis.
Balbina mempersilakan saya masuk ke gudang wine produksinya. Dia memperliÂhatkan bagaimana cara mereÂka menjaga mutu produknya. Bisnis keluarga yang mulanya hanya dikenal di wilayah EmilÂia Romagna, itu kini terkenal ke seantero dunia…