Oleh Heru Budi Setyawan, S.Pd.PKn (Pemerhati Pendidikan)

 

            Kalau kita lihat di media massa maraknya kasus pelecehan dan kekerasan sexual akhir-akhir ini, yaitu: ada mahasiswa, pelajar SMA, SMP bahkan SD yang memperkosa secara beramai-ramai kemudian untuk menutupi jejaknya korban perkosaan ini dibunuh, sungguh perbuatan yang sangat biadab dan tidak berperikemanusiaan. Sehingga layak Indonesia mendapat julukan darurat kejahatan sexual, kita sebagai orang tua miris dibuatnya.

Penulis berpendapat penyebab semua ini adalah dampak yang sangat berbahaya dari miras (minuman keras) dan mudahnya masyarakat mengakses situs pornagrafi dan pornoaksi  di internet. Para pelaku kejahatan sexual ini, biasanya melakukan aksinya dalam keadaan mabuk dan sering melihat video porno.

Tapi kebanyakan kita lupa, bahwa para pelaku pelecehan dan kekerasan sexual ini berasal dari keluarga yang kurang memperhatikan pendidikan dan pergaulan dari anak-anaknya. Bisa jadi berasal dari keluarga sibuk, keluarga broken home, keluarga cerai, keluarga tidak harmonis atau keluarga yang tidak mengontrol kegiatan anaknya sehari-hari dan tidak tahu siapa saja teman-teman anaknya.

Menurut Bang Napi, kejahatan itu terjadi karena ada niat dan  kesempatan, niat kejahatan dipicu oleh pengaruh miras dan sering nonton video porno, sementara kesempatan dipicu dengan semakin bebasnya gaya hidup masyarakat Indonesia. Misal anak diperbolehkan pacaran oleh orang tuanya, anak diijinkan keluar rumah dengan pacarnya pada malam hari. Kasus perkosaan banyak terjadi karena wanita korban perkosaan mau diajak ke tempat kost pacarnya atau laki-laki yang baru dikenalnya.

Kasus pelecehan dan perkosaan biasanya juga melibatkan orang terdekat di keluarga kita, bisa orang tua, paman, tetangga, kawan bahkan juga bisa melibatkan pejabat, public pigure serta selebritis. Seperti yang dilakukan oleh artis terkenal dang dut beberapa waktu yang lalu dan sekarang sudah disidangkan berketetapan hukum di pengadilan. Karena Indonesia sudah gawat darurat kekerasan sexual, maka ada wacana dari pemerintah untuk dihukum dikibiri bagi pelaku perkosaan.

BACA JUGA :  KURANG ELOK PRAMUKA BERUBAH DARI EKSKUL WAJIB JADI PILIHAN

Untuk mencegah dan mengurangi kasus pelecehan serta kekerasan sexual di Indonesia, maka harus dimulai dari keluarga kita sendiri, yaitu dengan membentuk keluarga kita menjadi keluarga sakinah. Kita sering mengucapkan kata keluarga sakinah, bahkan ditambah dengan kata mawaddah serta warahmah jika datang pada acara resepsi pernikahan saudara atau teman kita. Tapi setelah itu kita lupa dengan keluarga kita sendiri serta kita tidak berusaha agar keluarga kita bisa menjadi keluarga sakinah.

Kata sakinah dalam bahasa Arab memiliki arti tenang, damai, tentram, dan aman. Asal mula kata ini berasal dari Al-Qur’an Surat Ar-Rum ayat 21, yang artinya “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir,”

Menurut Ustadz Dr. Syafiq Basalamah, M.A.  ketika seseorang menikah, maka tujuannya adalah ingin meraih kebahagiaan di rumah tangga yang dibangunnya. Ia juga ingin mendapatkan anak-anak yang shalih dan shalihah yang bisa menjadi penyejuk pandangan mata.  Allah SWT berfirman:  “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS Al-Furqan, surat 25 ayat 74)

Namun, di akhir zaman ini kita melihat rumah yang diharapkan menjadi surga ternyata malah menjadi neraka. Lihatlah begitu banyak anak-anak yang hidup di pinggir jalan, anak-anak yang terkena narkoba, anak-anak yang menjadi pezina, wanita-wanita yang menjual dirinya, coba tanyakan, ke mana orang tuanya? Apakah mereka terlahir tanpa orang tua? Setiap orang yang menginginkan rumahnya menjadi surga, maka ia harus memulainya dari dalam dirinya dan dari dalam rumahnya.

Ketika penghuni rumahnya terdiri dari orang-orang yang shalih, maka akan terbangunlah baiti jannati (rumahku surgaku). Tapi ketika para penghuni rumahnya terdiri dari orang-orang yang rusak akhlak dan agamanya, seperti istri yang tidak taat kepada suaminya, suami yang zalim kepada istrinya, anak-anak yang durhaka kepada orang tuanya, maka yang tercipta akhirnya adalah rumahku nerakaku. Na’udzubillahi min dzalik.

BACA JUGA :  DARI PREMAN TERMINAL, SEKDES HINGGA ANGGOTA DPRD PROVINSI JABAR

Jadi sebelum keluarga kita menjadi keluarga sakinah, maka semua anggota keluarga kita harus menjadi hamba yang beriman dan bertaqwa dulu. Hamba yang beriman dan bertaqwa itu adalah hamba yang sesuai dengan apa yang terdapat pada Kitab Suci Al Qur’an, Surat Al-Baqarah ayat 2-4, yang artinya. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka. dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat.

Menurut Dadang Hawari, mengutip pemikiran Nick Stinnet dan John De Prain dari Universitas Nebraska, AS, dalam studinya berjudul The National Study of Family Strenght, ada enam kriteria untuk mewujudkan keluarga sakinah, yaitu:

Pertama, ciptakan kehidupan religius dalam keluarga. Sebab dalam agama terdapat nilai-nilai moral atau etika kehidupan yaitu antara lain kasih sayang, cinta mencintai dan kasih mengasihi dalam arti yang baik. Kedua, tersedianya waktu untuk bersama-sama keluarga. Kita harus ada acara keluarga, tidak ingin diganggu urusan kerja. Tiga, keluarga harus menciptakan hubungan yang baik antar anggota. Empat, saling menghargai dalam interaksi ayah, ibu dan anak. Lima, jika mengalami masalah, prioritas utama adalah keutuhan keluarga. Enam, keluarga sebagai unit terkecil antara ayah, ibu dan anak adanya hubungan yang erat dan kuat.

============================================================
============================================================
============================================================