KEMACETAN di Jalur Puncak seperti tak berujung. Pemerintah pusat maupun daerah belum punya solusi praktis mengurai benang kusut di kawasan wisata ini. Libur panjang Natal 2015 masih dibayangi macet. Pun dengan libur Tahun Baru 2016 mendatang.
RISHAD NOVIANSYAH|YUSKA APITYA
[email protected]
Data dari pintu masuk Tol Jagorawi menyeÂbutkan, 168.643 kendaÂraan roda empat maÂsuk ke Jalur Puncak selama libur Natal 2015. Jumlah itu tercatat lebih tinggi dibandingÂkan tahun lalu. Pada 2014, jumlah kendaraan yang melintasi Tol Ciawi hanya 17 ribu unit.
Sementara, data yang tercantum di Pos Polisi Gadog, Kabupaten BoÂgor, jumlah kendaraan yang masuk gerbang Tol Ciawi menuju Puncak dan Sukabumi sejak 24 Desember sebanyak 80.035 kendaraan. Jumlah kendaraan tertinggi tercatat pada 25 Desember yakni 26.881 kendaraan. Sebaliknya, jumlah kendaraan yang mengarah ke Jakarta pada hari yang sama terlihat lebih banyak yakni 88.608 kendaraan. Lonjakan kendaraan mengÂarah ke Jakarta paling tinggi terjadi pada 26 Desember yang mencapai 34.546 kendaraan. “Bisa dibilang mayoritas kendaraan masuk dan keluar dari arah Puncak,†kata Petugas Pos Polisi Gadog, Aiptu Subandi, Minggu (27/12/2015).
Subandi menjelaskan, penghitunÂgan kendaraan dilakukan selama 24 jam, setiap pukul 06.00 WIB. Untuk hari ini, jumlah kendaraan yang melinÂtas di gerbang Tol Ciawi baru bisa dikÂetahui esok pagi.
Jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan pada 2014 di tanggal yang sama. Pada 2014, jumlah kendaraÂan yang melintas di Gerbang Tol Ciawi sebanyak 172.954 kendaraan.
Kepolisian berharap agar PemerinÂtah Kabupaten Bogor dan Pemerintah Pusat segera menyelesaikan proyek pembangunan Jalan Puncak Dua. Jalur ini dinilai bisa menjadi solusi untuk meminimalisir kemacetan yang setiap pekan terjadi di Jalur Puncak, Cisarua.
“Jalur Puncak saat ini sudah sangat jenuh dan sangat padat oleh kendaraÂan, terlebih lagi setiap akhir pekan dan memasuki libur nasional maka kemacÂetan arus lalu lintas pun tidak dapat dihindari,†kata Kasat Lantas Polres Bogor, AKPs Bramastyo Priaji, Minggu (27/12/2015).
Dengan adanya jalur alternatif, kendaraan menuju Puncak dan Cianjur dapat menggunakan jalan Puncak Dua mulai dari arah Sentul-Sukamakmur-tembus di Taman Bunga Cipanas. “Jadi tidak perlu ikut terjebak macet di jalur Puncak seperti sekarang,†kata dia.
Dengan begitu, kendaraan yang masuk ke jalur Puncak Cisarua hanya kendaraan yang ingin berwisata dan masyarakat lokal yang tinggal di kaÂwasan Puncak. “Usulan untuk menyÂelesaikan pembangunan jalur Puncak Dua selalu kami lontarkan sebagai solusi menghadapi kemacetan di jalur Puncak,†kata Bramastiyo.
Sementara itu, Kanit Dikyasa SatÂlantas Kepolisian Resor Bogor, InsÂpektur Dua Nurhidayat mengatakan, jumlah kendaraan itu sudah melebihi kapasitas jalan yang lebarnya hanya 8-10 meter dan panjang 22,7 kilometer, terhitung dari Simpang Gadog hingga Rindu Alam. “Saat ini yang bisa dilakuÂkan oleh Kepolisian hanya memaksiÂmalkan sistim buka-tutup saja,†kata dia.
Karena kondisi sejumlah jalur alÂternatif menuju Puncak yang ada saat ini tidak menjadi solusi mengantisipasi kemacetan, sebab kondisi jalan yang sempit, padat penduduk, curam dan banyak belokan tajam sangat membaÂhayakan pengguna jalan. “Kami tidak merekomendasikan jalur alternatif, karena merupakan jalur untuk warga sekitar jika pengguna jalan melinÂtas disana mengakibatkan kemacetan parah di jalur alternatif,†kata dia.
Proyek Puncak II Mandek
Mengenai progres Jalur Puncak II, hingga kini Pemkab Bogor belum bisa memastikan kapan proyek akan dilanÂjut. Proyek ini terhenti pada 2015 lantaran keterbatasan anggaran yang diseÂdiakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 2 miliar.
Kepada Dinas Bina Marga dan PenÂgairan (DBMP) Kabupaten Bogor, Edi Wardhani, menngatakan, anggaran tersebut digunakan untuk membuka sebagian kebutuhan jalan.
Sementara untuk pembangunan, tidak bisa mengandalkan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bogor. “Tahun ini kami ajuÂkan ke pemerintah pusat Rp 100 miliar. Kami tidak bisa lepas dari provinsi, karena yang menggagas kan provinsi. Lagipula ini kan menyambungkan anÂtara Kota dan Kabupaten Bogor. Jadi harus dalam wewenang pemprov,†kata Edi, pekan kemarin.
Dana Rp 100 miliar ini rencananya dialokasikan untuk membuka kembali jalan selebar 30 meter. Dalam pembanÂgungan sebelumnya pada 2014-2015, pengerasan jalan sudah terbentuk sepanjang tiga kilometer, namun akibat tidak terpelihara, kini mulai rusak.
Dengan uang itu juga, kata Edi, jaÂlan yang saat ini sudah ada, akan dibanÂgun kembali untuk penyeragaman unÂtuk mengantisipasi kerusakan. “Nanti dibuat sesuai perencanaan pembuatan jalannya. Dari Pal Hill Sentul sampai Sukamakmur, selebar 30 meter dan panjang 35 kilometer. Kalau panjang toÂtal 51 kilometer. Tapi sekarang dibuka dulu sampai Cariu,†pungkas Edi. (*)
TITIK KEMACETAN DI LIBURAN NATAL JAWA BARAT 2015
- Kawasan Wisata Puncak hingga Pegunungan Es
- Kemacetan Menuju Puncak Mengular hingga 4 Km
- Lalu Lintas Pondok Indah Arah Cikunir Tak Bergerak
- Tol Dalam Kota Depan Hotel Kartika Chandra Macet Parah
- Kawasan Lembang Macet hingga Korban Kecelakaan Maut
- Kemacetan Menggila di Tol Jakarta- Cikampek Mereda
- Macet Panjang Liburan hingga Jalan Protokol Lengang
- Antrean Kendaraan di Pintu Keluar Tol Palimanan Mengular 12 Km
- Selain Cikampek dan Puncak, Tol Tangerang-Merak Juga Macet
- Tol Cipali juga ikut Macet,
- Tol Dalam Kota Menuju Cawang Macet, Pengendara Keluar Mobil