ANKARA TODAY – Pemerintah Indonesia mengimbau warga negara Indonesia di Turki untuk selalu waspada dan berhati-hati menyusul serangkaian serangan bom di ibu kota Turki, Ankara dalam beberapa bulan terakhir.

Pada pertengahan Februari lalu, bom yang dipasang di mobil meledak di dekat area gedung pemerintahan di Ankara, menewaskan 28 orang dan melukai 60 lainnya. Serangan yang teranyar, bom mo­bil meletus kawasan Ankara, pada Ahad (13/3/2016), menyebabkan 37 orang tewas dan 125 orang terluka.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Christiawan Nasir menyatakan Indonesia melalui KBRI di Ankara dan KJRI Istanbul terus memoni­tor perkembangan yang terjadi di Turki. “Kita juga terus mengingatkan WNI untuk selalu waspada, hati hati dan menjaga diri, khususnya menghindari tempat tempat yang kiranya dapat menjadi target,” ujar Arrmanatha, Jumat (18/3/2016).

Dalam pernyataan Kemenlu RI yang dirilis pada awal pekan ini, KBRI Ankara belum mendapat informasi adanya kor­ban WNI, namun akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di Turki untuk mendapatkan informasi lebih jauh.

Berdasarkan catatan KBRI Ankara, ter­dapat 1.553 WNI di Turki yang sebagian besar bekerja di sebagai pekerja profe­sional dan mahasiswa. Dalam pernyataan itu disebutkan bahwa warga negara Indo­nesia yang memerlukan informasi dapat menghubungi nomor KBRI Ankara, yakni +905321352298 dan +905338120760.

Jerman menutup kedutaan besarnya di Ankara, konsulat jenderal di Istanbul dan sekolah Jerman di dua kota karena situasi keamanan Turki.

Dijelaskan oleh Menteri Luar Negeri Jerman, Frank-Walter Steinmeier pada Kamis (17/3/2016), pihak keamanan Jer­man menerima petunjuk konkret soal ancaman serangan dalam waktu dekat. “Kemarin malam, otoritas keamanan kami menerima beberapa petunjuk konkret dan sangat serius bahwa serangan teror terha­dap representatif Jerman di Turki sedang dipersiapkan,” kata Steinmeier kepada wartawan di Berlin.

Selasa lalu, Jerman telah memberikan peringatan kepda warganya di Ankara soal serangan dalam waktu dekat. Ini terjadi setelah serangan bom mobil pada Ahad lalu yang menewaskan 37 orang.

Pada Kamis, kelompok militan Kurdi, Elang Pembebasan Kurdi (TAK) meng­klaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Dalam lima bulan terakhir, ter­dapat tiga serangan bom di Ankara, memi­cu kekhawatiran akan keamanan Ankara dan seluruh Turki.

(Yuska Apitya/net)

============================================================
============================================================
============================================================