JAKARTA TODAY- Berbagai ancaman radikalisme kini semakin masuk ke dalam kegiatan kampus. Modusnya tentu dengan aktivitas sembunyi-sembunyi dan menyebarkan paham-paham radikal dalam kelompok-kelompok.

Bahkan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir menerima laporan jika ada dosen yang mengancam akan memberi nilai jelek jika mahasiswa tak ikut terlibat dalam kegiatan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

BACA JUGA :  Wajib Cobain Ini! Resep Sambal Teri Cabe Hijau yang Mantul

Menanggapi ancaman radikalisme di lingkungan kampus, Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Dikti Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Ali Ghufron Mukti menegaskan pihaknya sudah mengingatkan para rektor untuk waspada. Hal itu sebagai upaya deteksi dini dan pencegahan.

“Deteksi dini ada timnya di setiap kampus dengan melibatkan dosen. Serta kami kumpulkan para rektor,” tegas Ali, Kamis (18/5).

BACA JUGA :  Penemuan Mayat Lansia Terlungkap Gegerkan Warga Kota Padang

Ali menegaskan pihaknya terus melakukan berbagai upaya peningkatan kapasitas dosen untuk meningkatkan pembangunan karakter. Mental dan karakter yang kuat menjadi satu senjata untuk melawan radikalisme.

============================================================
============================================================
============================================================