Berawal dari keisenganÂnya mengkreasikan foÂto-foto milik kakaknya, Bayu Indrawan sekarang berhasil menciptakan scrapbook bernilai tinggi. Ia menghias foto-foto yang dicetaknya dengan kertas bekas, majalah, dan juga tissue.
“Scrapbook ini sejenis usaha kreasi seni di mana kita mengÂhias foto dengan menempel kerÂtas bekas, tisu, bekas majalah. Awal mula idenya itu, kakak hobi foto cuma nggak pernah dicetak, terus saya cetak, saya hias, kata dia (kakak) bagus, akhirnya saya cetak, saya hias semua,†ungkap Bayu, pemilik Paperlope, di acara “Young Entrepreneur-StartUp OpÂportunity & Challenge 2016â€, di Citra Tower, Kemayoran, Jakarta, kemarin.
Setelah itu, Bayu mulai coba menjual scrapbook kreasinya ini secara online. Dan tidak disangka mendapat respons yang positif. “Setelah cetak-cetak semua saya mulai coba jualan online akhÂirnya, nggak saya duga responÂsnya dari teman-teman minta dihiasin fotonya, bahkan sampai restoran-restoran juga akhirnya kita desain sedemikian rupa,†kata Bayu.
Bayu yang pernah bekerja di sebuah rumah produksi selama 3 tahun ini mengatakan, untuk memulai usaha ini tak mengeÂluarkan modal sepeser pun alias nol rupiah.
“Dari scrapbook kita nggak butuh modal, karena temen orÂder, jadi ya sudah ini buat beli bahan sekian, bahannya apa, mau bagaimana ceritanya, entar saya yang ceritain, buat pengiriÂman sekian. Setengahnya dulu, sisanya saya talangin, tapi nutup, Rp 0 modalnya karena itu saya beritu strategi bisnisnya. Bisa dibilang kreasi, saya ciptakan apa yang merÂeka inginkan. Awalnya gitu, sampai akhirnya untuk modal sekarang bisa Rp 10-20-an juta karena kita menÂciptakan dan menyediakan ke toko-toko yang lain,†ungkap Bayu. Â
Saat ini, ia memasarkan scrapÂbook-nya selain secara online, ia juga mengikuti pameran. Omzet yang diraihnya saat ini meencapai Rp 38 juta/bulan. “Biasanya kita kopi daÂrat, ikut pameran, online juga, penÂgiriman ada sampai Makassar. Omzet bulan depan target Rp 50 juta, real Rp 38 juta paling tinggi,†tandasnya.
(Yuska Apitya/dtk)