TINGGINYA mobilisasi bisnis dan perekonomian menuju Bandara Soekarno Hatta (Soetta) Tangerang membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) mematangkan pengadaan jaringan kereta cepat (High Speed Train/HST). Kajian penyediaan layanan kereta cepat ini masih dilakukan.
Oleh : Yuska Apitya
[email protected]
Nanti kereta cepat juga akan dikoneksikan ke bandara, ini masih dalam proses kalkulasi dan perhitunÂgan,†kata Jokowi saat blusukan di Terminal Ultimate Bandara Soetta, Tangerang, Rabu (11/5/2016).
Selain kereta cepat, Soetta akan tersabung jaringan kereta bandara. Jaringan kereta bandara ini menyamÂbungkan Stasiun Bandara Soetta-StaÂsiun Manggarai. “Dari sini (Bandara Soetta) ke kota saya kira awal 2017 juga sudah ada kereta bandara,†tambahnya.
Di dalam area bandara, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut, antar terminal akan tersambung jaringan kereta tanpa awak atau Automated People Mover System (APMS). “Kemudian ini nanti disamÂbungkan dari terminal ke terminal dan tersambung kereta api bandara tanpa awak,†sebutnya.
Presiden Joko Widodo ( Jokowi) menilai Bandara Internasional SoekÂarno-Hatta di Tangerang sudah sanÂgat padat, dilihat dari lalu lintas peÂsawat dan penumpang.
Jokowi memandang bandara yang dioperasikan oleh PT AngÂkasa Pura II (Persero) (AP II) itu haÂrus menambah kapasitas dengan membangun terminal dan landasan (runway) baru. “Yang pertama meÂmang dari sisi terminalnya, tapi yang lebih penting jugarunway-nya harus ditambah,†kata Jokowi usai blusuÂkan di Terminal 3 Ultimate Bandara Soetta, Tangerang, Rabu (11/5/2016).
Saat blusukan meninjau kesiaÂpan Terminal 3 Ultimate, Jokowi diÂdampingi oleh Menteri BUMN Rini Soemarno, Direktur Utama AP II Budi Karya Sumadi, dan Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo.
Khusus terminal, mantan WaÂlikota Solo tersebut meminta Menteri BUMN dan Direksi AP II untuk memÂpersiapkan pengembangan Terminal 4. “Saya sudah langsung perintah ke bu menteri harus sudah memikirkan lagi bangun selanjutnya, sudah ada satu, sudah ada dua, sudah ada yang ini ke tiga, harus langsung menuju ke empat,†sebutnya.
Penambahan ini penting dilakuÂkan karena jumlah penumpang anÂgkutan udara terus tumbuh. Jokowi tak ingin kapasitas terminal kembali penuh tanpa diikuti penambahan infrastruktur seperti terminal baru. “Karena dengan pertumbuhan ekoÂnomi seperti sekarang ini, nanti kaÂlau tidak didahului pasti akan kurang lagi,†sebutnya.
Jokowi juga memandang pemÂbangunan runway ke-3 sudah sanÂgat mendesak. Alasannya, saat ini pesawat kerap macet saat akan take off dan landing di 2 runway eksistÂing yang ada di Bandara Soetta. “BeÂgitu runway-nya tambah ada cross taxiway tambah kemudian nanti terminalnya ini jadi berikut jadi langÂsung saya sudah sampaikan perintah untuk bersiap terminal yang keemÂpat. Ya kita kejar,†tambahnya.
Di tempat yang sama, Dirut AP II Budi Karya Sumadi menjelasÂkan proses pembebasan lahan unÂtuk runwayke-3 sedang berjalan. Pembangunan runway ke-3 nantiÂnya selesai sebelum pagelaran Asian Games 2018. “Kita akan tambah lagi satu lagi yang panjangnya sama 3.600 meter (runway ke-3). Akan selesai pembebasan lahan Desember ini, dibangun dalam waktu satu taÂhun, akhir 2017 kita harapkan pada saat Asian Games runway kita sudah tiga (runway),†ujar Budi.
Usai menengok perkembangan proyek tersebut, Jokowi optimistis terminal yang dibangun dan dibiayai oleh PT Angkasa Pura II (Persero) (AP II) ini bisa dioperasikan sebelum lebÂaran 2016 yang jatuh pada awal Juli.
“Sebelum lebaran, saya kira InÂsya Allah akan siap,†kata Jokowi di lokasi Terminal 3 Ultimate Bandara Soetta, Tangerang, Rabu (11/5/2016).
Jokowi juga meminta terminal anyar ini untuk segera dilakukan proses uji coba. “Kita harapkan suÂdah dicoba, dicoba, dicoba. Oleh seÂbab itu saya ingin memastikan kesiaÂpannya,†tambahnya.
Mantan Wali Kota Solo ini meÂnambahkan, seluruh bandara di Indonesia akan dikembangkan pemÂbangunan dan perbaikan infrastrukÂturnya menyerupai Bandara SoekarÂno-Hatta, mulai dari pembangunan terminal dan memperpanjang lanÂdasan. “Contohnya di Silangit yang tidak pernah dipakai, setelah kita sampaikan terminal maksimal OkÂtober harus selesai. Robohkan, banÂgun!†tandasnya. (*)