PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) memutuskan memperpanjang operasi angkutan lebaran 2015. Apabila tahun sebelumnya operasi angkutan lebaran dimulai h-10 dan h+10, maka tahun ini persiapan dilakukan sejak tanggal 2 Juli atau h-15 sampai 27 Juli alias h+10.
YUSKA APITYA
[email protected]
Tujuannya para pemudik yang bisa pulang lebih awal diberi kesempatan,†kata Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro kepada wartawan di Stasiun Gondangdia, JaÂkarta Pusat, Minggu (21/6/2015).
Melalui persiapan yang lebih panjang ini, PT KAI menganjurkan agar calon pemudik bisa pulang ke kampung halaman lebih awal. “KaÂrena kami sediakan (angkutan) lebÂarannya sampai h-15,†kata Edi.
Menurut Edi, PT KAI melakukan persiapan rutin arus mudik karena merupakan hajatan tahunan. Ada dua titik keberangkatan arus mudik ke Jawa Tengah dan Jawa Timur, yakni dari StaÂsiun Senen dan Stasiun Gambir.
Khusus Stasiun Senen, menurut Edi, memerlukan perhatian khusus. Pasalnya di stasiun ini lahan parkir terbatas, namun jumlah penumpÂang paling banyak. “Ini yang kami diskusikan dengan kepala Stasiun Senen, yang penting penumpang dimudahkan,†kata Edi.
Saat ini, kata Edi, PT KAI juga masih mengkaji kemungkinan meÂnambah jumlah perjalanan dari yang sudah ditetapkan yakni; 15 berangkat dan 15 pulang. Jumlah kereta yang disiapkan sebanyak 30, terdiri dari 7 kereta ekonomi, 7 kereta eksekutif bisnis, dan 1 kereta ekonomi bersubÂsidi. “Manakala bisa, kita tambahkan lagi dengan armada,†kata Edi.
Calo Lenyap, Muncul Joki
Edi Sukmoro juga memastikan tak ada praktik percaloan selama musim mudik lebaran. Tak hanya tahun ini, bahkan sejak beberapa taÂhun terakhir.
Dia berani menjamin tak ada calo tiket, karena ada beberapa seÂleksi sebelum penumpang masuk ke dalam kereta. Misalnya saat boarding, calon penumpang harus menunjukkan identitas asli bukan fotokopi. “Saya garansi tidak (tak ada calo) karena identitasnya kami jamin,†kata Edi kepada wartawan di Stasiun Gondangdia, Jakarta PuÂsat, Minggu (21/6/2015).
Selain identitas, calon penumpÂang bisa menunjukkan identitas foto. Edi memastikan bila identitas calon penumpang berbeda dengan yang tertera di tiket, dia tak bisa naik ke dalam kereta. “Identitas dan tiket berbeda, calon (penumpang) tak bisa (masuk),†kata Edi.
Edi pun meminta masyarakat membedakan antara calo dengan joki. Menurut dia, calo adalah mereÂka yang membeli dulu kemudian cari penumpang, dan menjualnya denÂgan harga lebih mahal. “Kalau joki di Gambir, orang malas antre kasih KTP ke joko untuk beli,†kata Edi.
Selama lebaran tahun 2015 ini PT KAI memperpanjang waktu operasi kereta lebaran. Apabila tahun sebeÂlumnya operasi angkutan lebaran dimulai h-10 dan h+10, maka tahun ini persiapan dilakukan sejak tangÂgal 2 Juli atau h-15 sampai 27 Juli alias H+10. “Tujuannya para pemudik yang bisa pulang lebih awal diberi kesempatan,†kata Edi.
(net)