LEICESTER City bakal mengambil keuntunÂgan sebesar-besarnya saat klub-klub raksasa Inggris masih menjalani masa transisi denÂgan kedatangan manajer baru menghadapi musim 2016/2017. Manajer The Foxes, ClauÂdio Ranieri pun menilai, tekanan terbesar bukanlah di timnya, melainkan mereka para manajer anyar.
Oleh : RISHAD NOVIANSYAH
[email protected]
Sukses membawa Leicester menjuarai Liga Primer IngÂgris musim lalu, klub-klub yang selama ini mendomiÂnasi, menjadi panas hati. Seperti Chelsea yang hanya finis di posisi 10 musim lalu, langsung menÂdatangkan Antonio Conte.
Kemudian Manchester UnitÂed yang angin-anginan ditangani Louis van Gaal, kini merekrut Jose Mourinho sebagai suksesor. Begitu pula rival sekota mereka, ManchesÂter City mendatangkan Josep ‘Pep’ Guardiola ke Etihad Stadium.
Well, bisa dikatakan The TinkerÂman, Claudio Ranieri dikeroyok oleh pelatih-pelatih top untuk merebut supremasi tertinggi liga sepakbola di negeri Ratu Elizabeth itu. Namun, menurut Ranieri, hal itu justru akan membuat Guardiola, Conte dan Mourinho lebih tertekan daripada dirinya.
“Anda bayangkan tim-tim besar yang tidak juara, yang tidak lolos ke Liga Champions. Mereka akan menggila sekarang, mereka ingin membunuh. Bukan cuma kami, tapi semua tim lain,†ujar Ranieri yang dikutip Sky Sports.
“Mereka memiliki manajer-manajer baru, manajer-manajer fanÂtastis. Antonio Conte fantastis, Jose, semua orang kenal Jose. Pep GuarÂdiola adalah sosok yang menakjubÂkan, manajer bagus,†tambah pria Italia itu.
“Saya tertawa karena pada akhÂirnya cuma satu yang jadi juara. Dan tekanan tidak ada pada saya, tapi pada mereka. Leicester City? Orang-orang cuma penasaran. Apa yang akan terjadi pada Leicester? Apa yang bisa diperbuat Leicester musim depan? Mengulangi musim lalu? Bisa juara adalah sebuah mimÂpi,†tukas Tinkerman.
Kehilangan N’Golo Kante ditegasÂkan bukanlah masalah buat LeicesÂter City yang akan mengatasi keÂhilangan dirinya dengan baik, sama halnya ketika The Foxes kehilangan Esteban Cambiasso tahun lalu.
Tanpa Kante Bagaimana?
Ranieri pun tak merisaukan timÂnya yang kehilangan N’Golo Kante karena memilih hijrah ke Chelsea. Kepergian Kante disamakan Ranieri dengan kepergian Esteban CambiÂasso tahun lalu mengingat kedua pemain sama-sama punya peran
besar. Kante berperan dalam keberhasilan Leicester menjuaÂrai Premier League, Cambiasso berperan dalam keberhasilan Leicester bertahan di Premier League.