DENGAN nafas tersenÂgal, di menit ke 10 menÂuju hembusan nafas teraÂkhirnya, seorang ayah memanggil anak-anaknya untuk memberikan dua nasehat terakhirnya. Pertama, “Anak-anakku, lebih baik engkau terus berjalan sendirian tetapi yakin engkau berada di jalan yang benar, ketimÂbang engkau beramai-ramai ikut banyak orang sementara engkau yakin jalan itu sesat. Kedua, ‘’Jangan senang bertengkar dengan siapapun, bertengkar itu tak pernah dilukiskan orang waras sebagai seÂbuah keindahan.†Tersenyumlah orang tua itu, membaca dua kalimah syahadat, bertakbir dan kemudian meninggal dunia dengan tenang.
Orang tua itu adalah orang tua yang bahaÂgia, anak-anaknyapun anak-anak yang harus berbangga. Orang tuanya mewariskan warisan termahal berupa keyakinan akan kebenaran. Anak-anaknya mendapatkan warisan yang sanÂgat berharga yang bisa dikenang dan dinikmati sampai kapanpun, harta warisan yang tak perÂlu dibagi atau diparuh bahkan harus diwarisi utuh oleh semua ahli warisnya.
Istiqamah dalam kebenaran adalah salah satu kunci utama kebahagiaan dan kesuksesan hidup. Harus ditanamkan dalam hati bahwa tidak semua yang diikuti banyak orang itu benar sebagaimana tidak semua yang diikuti sedikit orang adalah salah.