20101108092758997Rio Haryanto menggunakan mesin baru di mobilnya untuk balapan GP2 di Sirkuit Sochi, Rusia. Dengan mesin baru itu, Rio berharap bisa kembali naik podium.

Oleh : IMAM BACHTIAR
[email protected]

Rio mendapatkan hasil mengece­wakan dan gagal menambah poin dalam dua seri terakhir GP2. Di Bel­gia, pebalap Campos Racing itu finis di posisi ke-13 dan 10, sementara di Italia dia finis di posisi ke-13 dan 11.

Hasil-hasil mengecewakan itu membuat po­sisi Rio di klasemen melorot. Dia kini duduk di posisi keempat dengan 109 poin, di bawah Stof­fel Vandoorne (261 poin), Alexander Rossi (153 poin), dan Sergey Sirotkin (115 poin).

Dalam balapan di Belgia dan Italia, Rio mengalami berbagai masalah yang berada di luar kendalinya, seperti hukuman penalti, kerusakan diffuser mobil, hingga mesin yang sudah kehilangan tenaganya.

BACA JUGA :  Kemenangan Timnas Indonesia jadi Modal Penentu Kontra Jordania

Untuk balapan di Sirkuit Sochi pada akhir pekan ini, Rio akan memakai mesin baru kare­na telah melewati syarat jarak tempuh mini­mum 3.200 km.

Beberapa mobil dari tim lain sudah meng­ganti mesin sejak seri Italia karena mereka menjalani masa ujicoba pramusim yang lebih panjang.

“Sirkuit Sochi Autodrom baru menggelar balapan GP2 tahun lalu dan saya banyak mem­pelajari racing line dari latihan di simulator,” ujar Rio dalam rilis yang diterima detikSport.

Kesempatan menyalip paling besar ter­dapat di tikungan kedua di mana mobil GP2 melaju dari sekitar 300 km/jam dan mengerem keras untuk menikung ke kanan.

Tikungan ketiga sangat krusial bagi pebalap karena di sana ban kanan belakang akan sangat tertekan.

BACA JUGA :  Nathan Tjoe-A-On Bakal Perkuat Timnas Lawan Korsel

“Karakter sirkuit ini mirip dengan sirkuit jalan raya Valencia dengan tikungan-tikungan berkecepatan sedang yang mengalir,” tam­bahnya.

Terima kasih kepada para fans dan sahabat yang semakin mendukungnya untuk tampil di F1 musim depan. “Saya semakin bersemangat dalam perjuangan mengibarkan Merah Putih di tiga ronde GP2 Series yang tersisa,” kata pe­balap berusia 22 tahun itu.

Selama jeda antara seri Italia dan Rusia, Rio mengisi banyak waktunya dengan rutinitas lati­han. Aktivitas seperti lari, berenang, push up, dan bersepeda menjadi kegiatan sehari-hari Rio jelang balap.

Rio dibantu oleh dua pelatih, yakni Moises Vila Blanch asal Spanyol dan Dennis van Rhee dari Belanda. (*)

============================================================
============================================================
============================================================