Rio Haryanto menggunakan mesin baru di mobilnya untuk balapan GP2 di Sirkuit Sochi, Rusia. Dengan mesin baru itu, Rio berharap bisa kembali naik podium.
Oleh : IMAM BACHTIAR
[email protected]
Rio mendapatkan hasil mengeceÂwakan dan gagal menambah poin dalam dua seri terakhir GP2. Di BelÂgia, pebalap Campos Racing itu finis di posisi ke-13 dan 10, sementara di Italia dia finis di posisi ke-13 dan 11.
Hasil-hasil mengecewakan itu membuat poÂsisi Rio di klasemen melorot. Dia kini duduk di posisi keempat dengan 109 poin, di bawah StofÂfel Vandoorne (261 poin), Alexander Rossi (153 poin), dan Sergey Sirotkin (115 poin).
Dalam balapan di Belgia dan Italia, Rio mengalami berbagai masalah yang berada di luar kendalinya, seperti hukuman penalti, kerusakan diffuser mobil, hingga mesin yang sudah kehilangan tenaganya.
Untuk balapan di Sirkuit Sochi pada akhir pekan ini, Rio akan memakai mesin baru kareÂna telah melewati syarat jarak tempuh miniÂmum 3.200 km.
Beberapa mobil dari tim lain sudah mengÂganti mesin sejak seri Italia karena mereka menjalani masa ujicoba pramusim yang lebih panjang.
“Sirkuit Sochi Autodrom baru menggelar balapan GP2 tahun lalu dan saya banyak memÂpelajari racing line dari latihan di simulator,†ujar Rio dalam rilis yang diterima detikSport.
Kesempatan menyalip paling besar terÂdapat di tikungan kedua di mana mobil GP2 melaju dari sekitar 300 km/jam dan mengerem keras untuk menikung ke kanan.
Tikungan ketiga sangat krusial bagi pebalap karena di sana ban kanan belakang akan sangat tertekan.
“Karakter sirkuit ini mirip dengan sirkuit jalan raya Valencia dengan tikungan-tikungan berkecepatan sedang yang mengalir,†tamÂbahnya.
Terima kasih kepada para fans dan sahabat yang semakin mendukungnya untuk tampil di F1 musim depan. “Saya semakin bersemangat dalam perjuangan mengibarkan Merah Putih di tiga ronde GP2 Series yang tersisa,†kata peÂbalap berusia 22 tahun itu.
Selama jeda antara seri Italia dan Rusia, Rio mengisi banyak waktunya dengan rutinitas latiÂhan. Aktivitas seperti lari, berenang, push up, dan bersepeda menjadi kegiatan sehari-hari Rio jelang balap.
Rio dibantu oleh dua pelatih, yakni Moises Vila Blanch asal Spanyol dan Dennis van Rhee dari Belanda. (*)