JAKARTA, Today – Beberapa pesepakbola Indonesia mulai melirik untuk berkiprah di klub luar negeri. Menyusul, kondisi sepakbola Indonesia yang maÂsih dalam ketidakpastian. Tak terkecuali bagi gelandang PersiÂpasi Bandung Raya, Kim Jeffrey Kurniawan.
Meski begitu, dia mengakui masih belum ada tawaran yang menghampirinya dari klub luar negeri. “Maunya sih begitu main di luar negeri. Inginnya di Asia dulu, kalau ke Eropa lihat-lihat dulu. Tapi sekarang bursa transÂfernya masih tutup,†ucap Kim, di sela-sela laga amal untuk Alfin Tuasalamony di Lapangan SimÂprug Pertamina, Jakarta, kemarin.
Sebenarnya ke mana saja boÂleh, tapi kalau dilihat paling muÂdah kayaknya Thailand.
Lebih lanjut, mantan pemain Persema Malang ini juga menuturÂkan tak ingin gegabah untuk menerÂima tawaran dari klub Indonesia.
“Sebelumnya saya ingin meÂlihat dulu liganya jalan atau ngÂgak. Buat apa kalau ikut klub, tapi tidak ada pertandingan. KaÂlau ada pertandingan ke mana saja boleh,†jelasnya.
Di sisi lain, pemain kelahiran Muhlacker, Jerman, ini menamÂbahkan di saat sulit seperti ini dirinya banyak mendapatkan bantuan dari, Irfan Bachdim, yang merupakan suami dari kaÂkak kandungnya.
“Iya makanya dia juga bilang untuk mencoba ke klub luar negeri, dia juga membantu dan hampir setiap hari komunikasi sama dia dan kakak. Mereka inÂgin situasi saya membaik,†tuÂturnya.
Lebih lanjut ia mengaku ogah untuk bermain tarkam alias anÂtarkampung, seperti yang dilaÂkoni para pesepakbola IndoneÂsia lainnya di tengah vakumnya kompetisi. Pemain berdarah Indonesia-Jerman ini pun memiÂliki alasan tersendiri mengenai sikapnya itu.
“Saya tidak mau main tarkam, karena saya sadar itu bisa rawan cedera. Apalagi, di kontrak kan ada kami tidak boÂleh main tarkam. Kalau pertandÂingan amal seperti ini (laga amal untuk Alfin Tuasalamony) kan berbeda,†kata Kim.
Lebih lanjut, mantan pemain Persema Malang ini menuturÂkan saat ini dirinya hanya berÂlatih sendiri untuk menjaga kondisi. Dia pun sudah merasa kangen dengan suasana latihan bersama tim.
“Saya paling melakukan gym, tapi memang bosan juga latihan sendiri, sudah kangen dengan suasana latihan bareng dengan teman-teman di tim,†ujar peÂmain berusia 25 tahun itu.
Meski begitu, Kim mengaku tidak pernah menyesal dengan pilihannya untuk berkiprah di IndoÂnesia dan menÂgubah paspornya menjadi Warga Negara IndoneÂsia.
“Saya tetap opÂtimistis sepakbola Indonesia mudah-mudahan bisa lebih baik,†ucap mantan pemain FC 07 Heidelsheim terseÂbut.
(Imam/net)