IMG_20140901_191253JAKARTA, Today — PT Kimia Farma Tbk (KAEF) berencana melakukan ekspansi bisnis se­bagai upaya peningkatan kin­erjanya dan memberi layanan terbaik di kesehatan kepada masyarakat.

Sejumlah inisiatif tengah diper­siapkan, seperti pembangunan pabrik bahan baku obat, pabrik farmasi, pabrik garam farmasi dan penambahan fasilitas apotek dan laboratorium klinik di sejum­lah kota di Indonesia.

“Tahun ini kita siapkan ca­pex (capital expenditure) seni­lai Rp 1 triliun. Jumlah itu naik hampir tiga kali lipat dibanding alokasi capex 2015 yang Rp 350 miliar,” ujar Direktur Utama Kimia Farma Rusdi Rosman dalam keterangan resminya, Jumat (1/1/2016).

Dia menyebutkan, penyedi­aan capex Rp 1 triliun pada 2016 sebagai wujud dan komitmen perseroan untuk meningkatan kinerja perseroan dan pembe­rian layanan terbaik di bidang kesehatan pada masyarakat.

Dana itu akan digunakan un­tuk mendirikan pabrik bahan baku obat dan suplemen kes­ehatan di Lippo Cikarang, Jawa Barat, pembangunan pabrik obat-obatan di Banjaran, Bandung, Jawa Barat dan pendirian pabrik garam farmasi tahap II di Batuwa­kon, Jombang, Jawa Timur.

BACA JUGA :  Resep Membuat Semur Daging Betawi yang Enak Anti Gagal

Selain itu, perseroan juga akan membangun pabrik di­agnostic kit di Bali. “Untuk memberikan layanan terbaik dalam penjualan obat-obatan kita akan membangun sekitar 125 apotek dan klinik baru di sejumlah kota di Indonesia,” kata Rusdi.

Mengenai dana capex, Rusdi mengakui selain dari equity pihaknya telah mendapatkan komitmen sejumlah lembaga keuangan untuk mendukung ekspansi Kimia Farma. “Kita mungkin siapkan equity sekitar Rp 200 sampai Rp 250 miliar. Si­sanya dari pinjaman,” katanya.

Saat ini, katanya, sejumlah perbankan baik lokal mau­pun asing tengah melakukan pendekatan kepada Kimia Farma untuk memberikan fasilitas pinjaman. “Kita ten­tunya akan mengambil yang tingkat bunga yang paling ringan,” katanya.

BACA JUGA :  Menu Tanggal Tua dengan Tumis Buncis dan Tempe yang Nikmat Dimakan Bareng Keluarga

Hingga akhir 2015, Kimia Farma Apotek telah mengem­bangkan sebanyak 725 unit apotek yang tersebar di selu­ruh Indonesia.

Selain itu, juga telah diban­gun 315 klinik, 42 laboratorium klinik dan fasilitas kesehatan lainnya. “Tahun 2015, kita proyeksikan pendapatan Kimia Farma Apotek sebesar Rp 3 tril­iun,” imbuh Imam.

Tahun 2016, Kimia Farma Apotek menyiapkan dana seki­tar Rp 150 hingga Rp 200 miliar untuk membangun sekitar 100- 125 apotek baru dan berbagai fasilitas kesehatan lainnya di sejumlah kota di Indonesia. “Tahun 2016, kita berharap bisa membukukan pendapa­tan Rp 5,6 triliun dengan net profit sekitar lima persen dari pendapatan,” kata Rusdi. (dtc)

============================================================
============================================================
============================================================