BOGOR TODAY- Gangguan pasokan air yang kerap terjadi di Kota Bogor akhir-akhir ini, membuat beberapa daerah mengalami krisis air bersih yang mengganggu berbagai macam aktifitas masyarakat, baik kebutuhan sehari-hari, hingga kepentingan bisnis.

Hal itupun membuat Ketua DPD KNPI Kota Bogor, Bagus Maulana Muhammad. Menurutnya, PDAM Tirta Pakuan  telah merilis penyebab dari terjadinya krisis air bersih, di antaranya adanya kebocoran pipa di beberapa zona wilayah, usia pipa yang sudah tua sehingga menjadi penyebab utama kebocoran.

“Dari keterangan PDAM Tirta Pakuan tersebut maka DPD KNPI Kota Bogor selaku organisasi yang peduli akan kepentingan masyarakat merasa bahwa apa yang menjadi alasan PDAM tersebut sangat tidak relevan. Penyebab kelangkaan air bersih tersebut adalah persoalan teknis yang seharusnya terantisipasi dengan baik,” ujar Bagus, Selasa (10/10).

Bagus menilai bahwa gangguan pasokan air lantaran direksi kurang maksimal dalam membina karyawan, sehingga persoalan besar sulit untuk diatasi. Atas dasar itulah, KNPI akan segera melayangkan gugatan terhadap PDAM ke Ombudsman RI. “Kami juga mendesak walikota mengevaluasi direksi dan merombak manajemen PDAM,” imbuhnya.

Selain itu, kata Bagus, audit kinerja menyeluruh terhadap kinerja manajemen PDAM harus segera dilakukan terkait adanya gangguan pelayanan yang selama ini kerap terjadi, sehingga mengakibatkan krisis air bersih.

Sementara, PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor telah berhasil menangani kebocoran pada pipa transmisi sumber mata air Tangkil. Perbaikan pipa bocor ini akan mensuport kegiatan relokasi pipa HDPE di area perbukitan di kampung Bojong Koneng, Desa Ciherang Pondok, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor dalam waktu dekat.

Sejak Sabtu (7/10) pagi, tim Sub Bagian Penanggulangan Kebocoran PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor memperbaiki kebocoran pipa AC 18 inci di Kampung Bojong Koneng. Titik bocoran sekitar 50 meter dari area longsor pada Rabu (04/10) pekan lalu yang berdampak pada keretakan pipa beberapa meter dari area longsor. Minggu (8/10) pagi, tim Kebocoran kembali memperbaiki kebocoran pipa transmisi di daerah Kampung Tengek Desa, Cimande Kecamatan Caringin, tak jauh dari area pembangunan tol Bocimi.

BACA JUGA :  Kecelakaan Toyota Innova di Lampung Terjun ke Jurang

Setelah beberapa titik bocor ini diperbaiki, tim Sub Bagian Pengaliran dan Jaringan membuka pasokan air dari sumber mata air Tangkil menuju Reservoir Rancamaya. Kini petugas fokus mengatur sistem pengaliran agar pasokan air dapat melayani pelanggan zona 1.

Direktur Umum PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, Rino Indira Gusniawan, menerangkan, apabila sistem pengaliran pada pipa transmisi Rancamaya ini telah stabil, PDAM akan melakukan koneksi pipa eksisting AC 18” ke HDPE 18” di Kampung Bojong Koneng. Hingga Senin (9/10) petang petugas masih melakukan pengelasan pada sambungan batangan pipa HDPE.

“Sudah 20 batang pipa yang telah tersambung, sisanya Insya Allah selesai Selasa (10/10). Jika semua sudah tersambung dan aksesorisnya lengkap, kita segera lakukan koneksi. Tapi itu jika sistem pengalirannya sudah stabil,” kata dia.

Sementara itu, Abdul Rozak perwakilan pelanggan mengaku kagum dengan aksi cepat PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor. Warga Margasari RT 2 RW 6, Kelurahan Kertamaya, Kecamatan Bogor Selatan itu juga merasa puas setelah melihat langsung kondisi di lapangan. “Saya sudah melihat ke lokasi, bagaimana kondisi medannya, bagaimana petugas sedang mengelas. Saya paham kondisinya,” kata Abdul.

Abdul mengucapkan terima kasih atas kerja keras PDAM yang bekerja cepat agar pelanggan kembali mendapatkan pasokan air bersih dari PDAM. Hal senada dikatakan Kepala Seksi Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Kelurahan Kertamaya Taufik Gunawan. Taufik kegiatan relokasi ini merupakan bagian dari program pemeliharaan (maintenance) aset-aset milik PDAM.

BACA JUGA :  Ucapan Akhir Kepemimpinan Bima Arya dan Dedie Rachim: Hatur Nuhun Sadayana, Abdi Pamit

“Kami akan bantu mensosialisasikan kegitan ini kepada masyarakat, terutama di wilayah Kertamaya. Kami doakan semoga kegiatan relokasi pipa ini segera selesai agar masyarakat kembali dapat menikmati pelayanan air bersih PDAM Kota Bogor,” harap Taufik.

Dirut PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, Deni Surya Sanjaya, mengatakan, mengatakan dari total 140 kilometer jaringan pipa AC yang tersebar, baru sepanjang  35 kilometer yang diganti oleh PDAM Tirta Pakuan. “Pipa tersebut sudah digunakan sejak 1975, jadi sisa 104 kilometer memang rawan bocor, sehingga kalau bocor bisa mengganggu pasokan air. Karena itu kami terapkan sistem pemeliharan menggunakan  alat river crane dan PRV. Kalau pipa warisan itu diganti sekaligus ya susah karena dana kami terbatas,” ujar Direktur Utama PDAM Tirta Pakuan, Deni Surya Senjaya, Rabu (4/10).

Menurut dia, untuk mengganti pipa sepanjang 35 kilometer saja dibutuhkan dana Rp22 miliar. Sementara keuntungan PDAM pada 2016 hanya sebesar Rp35 miliar, dan untuk gaji karyawan dibutuhkan 40 persen dari nominal itu. “Belum lagi perawatan, jadi tak bisa pakai dana dari keuntungan. Jadi untuk mengganti sisa pipa sepanjang 105 kilometer butuh ratusan miliar rupiah. Makanya nanti pipa kami ganti secara bertahap,” ungkapnya.

Deni mengatakan, untuk menyempurnakan sistem pelayanan secara keseluruhan dibutuhkan dana sebesar Rp924 miliar. “Kapasitas air akan bertambah, kebocoran air akan turun 20 persen, suplai air bisa 24 jam, dan pasokan bisa bertambah 220 liter perdetik. Permasalahan saat ini suplai air dengan kebutuhan sudah seimbang, sehingga ketika ada gangguan sedikit akan berpengaruh besar. Sekarang kami tengah memperbaiki kompartemen dekeng sehingga pasokan bisa naik 200 liter perdetik,” katanya.(Yuska Apitya)

============================================================
============================================================
============================================================