PALEMBANG, Today – Klub-klub di IndoÂnesia dibuat pusing dengan karut-marut nasib sepak bola di Indonesia. Turnamen yang tidak jelas, nasib kompetisi IndoneÂsia Super League (ISL) yang gelap makin membuat klub semakin puyeng.
Alhasil, kondisi itu membuat pelatih Sriwijaya FC (SFC) Benny “Bendol” Dollo ikut-ikutan pusing tujuh keliling dalam menentukan langkah. Terlebih lagi skuat 2016 sudah mulai rampung dan siap terÂjun.
“Tetapi sekarang turnamen Piala GuÂbernur Kalimantan Timur juga belum jelas. Ada lagi wacana akan ada Piala Bhayangkara,†ucap Bendol.
Bendol juga mendapatkan kabar dari manajemen Sriwijaya FC menjadi tuan rumah Piala Bhayangkara. Kabar itu membuat Bendol merasa takut apabila dua turnamen tersebut berbenturan jadÂwal pelaksanaannya.
“’Tentu ini sebuah dilematis buat kita, apalagi kalau sampai pelaksanaanÂnya berbarengan dengan Piala Gubernur Kaltim nantinya,â€ungkapnya saat ditemui usai sesi latihan di Stadion Gelora SriwiÂjaya, Jakabaring, Palembang.
Menurutnya, hingga saat ini pihaknya masih menunggu kepastian mengenai jadwal terbaru Turnamen Piala Gubernur Kaltim.
“’Secara resmi SFC memang sudah menyatakan keikutsertaan di Piala GuberÂnur Kaltim, namun hingga saat ini kami belum mendapat pemberitahuan lebih lanjut, yang jelas jika benar akan dijadiÂkan pre-season Indonesia Super CompetiÂtion maka tentu suatu hal yang menggemÂbirakan,†ujar pelatih asal Manado ini.
Namun dirinya menyatakan bahwa bisa saja hal tersebut berubah bila nantiÂnya Piala Gubernur Kaltim berbarengan waktu pelaksanannya dengan Piala BhayÂangkara.
“’Kalau Palembang tuan rumah, tentu rasanya kita pasti memilih di sini. Namun kami masih menunggu kepastiannya, jadÂwal resmi memang dibutuhkan agar tim pelatih dapat membuat program latihan yang tepat,†tambahnya.
Selain itu, Bendol juga menegaskan bahwa banyaknya turnamen yang akan digelar harus juga dibarengi dengan kepastian kompetisi di tanah air.
“’Banyaknya turnamen tidak akan berguna bila kompetisi tetap tidak jelas,†tegasnya.
Diakuinya, lebih memilih satu kompeÂtisi ketimbang banyaknya rencana turnaÂmen belakangan ini.
“’Sepak bola Indonesia sudah di titik terendah, puluhan tahun saya melatih, ini adalah momen pahit karena kompeÂtisi terhenti. Dulu saat tahun 1998 wajar harus di-stop karena kondisi politik tanah air tengah bergejolak, kemudian di 2011 saat ada dualisme sekalipun, kompetisi masih berjalan. Kalau sekarang semuanya serbagelap,â€pungkasnya.
Pemain Jenuh Latihan
Beberapa pemain Sriwijaya FC mulai jenuh setelah jadwal turnamen Piala GuÂbernur Kaltim 2016 molor hingga batas waktu yang belum ditentukan. Gelandang jangkar Sriwijaya FC, Asri Akbar, tak meÂmungkiri jika rasa bosan pasti menghanÂtui para pemain. Terus digenjot hanya dalam program latihan, tanpa sasaran yang pasti membuat pemain merasa boÂsan.
“Iya, bisa jenuh juga kalau cuma latiÂhan terus, karena turnamen kabarnya diÂtunda,” ungkap pemain asal Makassar itu, kemarin (31/1) petang.
Pemain jelas ingin jadwal yang pasti. Tak hanya terkatung-katung dengan jadÂwal seperti sekarang. “Semoga cepat ada turnamen atau kompetisi lagi. Atau juga turnamen Piala Gubernur Kaltim itu, jadi turnamen pra musim,” jelas pemilik tenÂdangan cannon ball itu.
Hal yang sama diungkapkan wing bek kiri Saiful Indra Cahya. Bosan dengan hanya menggelar latihan seperti sekaÂrang, membuat pemain ingin merasakan libur sementara. “Iya mas, semua pemain mulai jenÂuh. Mereka ingin liburan terlebih dahulu,” ujar peÂmain asal Malang itu.
Dikatakan pemain serba bisa itu, sebenarnya manajemen tim telah memÂberikan jatah libur selama dua, Sabtu dan Minggu teraÂkhir. Namun jeda yang cuÂkup pendek, membuatnya memutusakan untuk tak puÂlang ke kampung halamanÂnya, Malang, Jawa Timur.
“Libur Sabtu dan MinÂggu, mau pulang kerumah gak bisa, karena ongkos ke sana sudah berapa, dan waktunya singkat,” jelas mantan punggawa PerÂsija Jakarta ini.
Pemain jebolan Timnas U23 itu meraÂsa capek dengan bermain di turnaÂmen-turnamen yang ada di Indonesia. Dia berharap kompetisi resmi segera bergulir kembali.
“Sudah lelah, turnamen terus yang hanya sesaat. Ingin kami, kisruh sepakbola Indonesia dan kompetisi di tanah air dapat kembali jalan seperti dulu,” tutup Indra, saÂpaan akrabnya.
(Imam/net)