antarafoto-launching-formasi-baru-sfc-221214-fs-1PALEMBANG, Today – Klub-klub di Indo­nesia dibuat pusing dengan karut-marut nasib sepak bola di Indonesia. Turnamen yang tidak jelas, nasib kompetisi Indone­sia Super League (ISL) yang gelap makin membuat klub semakin puyeng.

Alhasil, kondisi itu membuat pelatih Sriwijaya FC (SFC) Benny “Bendol” Dollo ikut-ikutan pusing tujuh keliling dalam menentukan langkah. Terlebih lagi skuat 2016 sudah mulai rampung dan siap ter­jun.

“Tetapi sekarang turnamen Piala Gu­bernur Kalimantan Timur juga belum jelas. Ada lagi wacana akan ada Piala Bhayangkara,” ucap Bendol.

Bendol juga mendapatkan kabar dari manajemen Sriwijaya FC menjadi tuan rumah Piala Bhayangkara. Kabar itu membuat Bendol merasa takut apabila dua turnamen tersebut berbenturan jad­wal pelaksanaannya.

“’Tentu ini sebuah dilematis buat kita, apalagi kalau sampai pelaksanaan­nya berbarengan dengan Piala Gubernur Kaltim nantinya,”ungkapnya saat ditemui usai sesi latihan di Stadion Gelora Sriwi­jaya, Jakabaring, Palembang.

Menurutnya, hingga saat ini pihaknya masih menunggu kepastian mengenai jadwal terbaru Turnamen Piala Gubernur Kaltim.

“’Secara resmi SFC memang sudah menyatakan keikutsertaan di Piala Guber­nur Kaltim, namun hingga saat ini kami belum mendapat pemberitahuan lebih lanjut, yang jelas jika benar akan dijadi­kan pre-season Indonesia Super Competi­tion maka tentu suatu hal yang menggem­birakan,” ujar pelatih asal Manado ini.

Namun dirinya menyatakan bahwa bisa saja hal tersebut berubah bila nanti­nya Piala Gubernur Kaltim berbarengan waktu pelaksanannya dengan Piala Bhay­angkara.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Menang Tipis 0-1 Lawan Australia

“’Kalau Palembang tuan rumah, tentu rasanya kita pasti memilih di sini. Namun kami masih menunggu kepastiannya, jad­wal resmi memang dibutuhkan agar tim pelatih dapat membuat program latihan yang tepat,” tambahnya.

Selain itu, Bendol juga menegaskan bahwa banyaknya turnamen yang akan digelar harus juga dibarengi dengan kepastian kompetisi di tanah air.

“’Banyaknya turnamen tidak akan berguna bila kompetisi tetap tidak jelas,” tegasnya.

Diakuinya, lebih memilih satu kompe­tisi ketimbang banyaknya rencana turna­men belakangan ini.

“’Sepak bola Indonesia sudah di titik terendah, puluhan tahun saya melatih, ini adalah momen pahit karena kompe­tisi terhenti. Dulu saat tahun 1998 wajar harus di-stop karena kondisi politik tanah air tengah bergejolak, kemudian di 2011 saat ada dualisme sekalipun, kompetisi masih berjalan. Kalau sekarang semuanya serbagelap,”pungkasnya.

Pemain Jenuh Latihan

Beberapa pemain Sriwijaya FC mulai jenuh setelah jadwal turnamen Piala Gu­bernur Kaltim 2016 molor hingga batas waktu yang belum ditentukan. Gelandang jangkar Sriwijaya FC, Asri Akbar, tak me­mungkiri jika rasa bosan pasti menghan­tui para pemain. Terus digenjot hanya dalam program latihan, tanpa sasaran yang pasti membuat pemain merasa bo­san.

“Iya, bisa jenuh juga kalau cuma lati­han terus, karena turnamen kabarnya di­tunda,” ungkap pemain asal Makassar itu, kemarin (31/1) petang.

BACA JUGA :  Kontroversial Wasit di Laga Indonesia vs Qatar, PSSI Layangkan Protes ke AFC

Pemain jelas ingin jadwal yang pasti. Tak hanya terkatung-katung dengan jad­wal seperti sekarang. “Semoga cepat ada turnamen atau kompetisi lagi. Atau juga turnamen Piala Gubernur Kaltim itu, jadi turnamen pra musim,” jelas pemilik ten­dangan cannon ball itu.

Hal yang sama diungkapkan wing bek kiri Saiful Indra Cahya. Bosan dengan hanya menggelar latihan seperti seka­rang, membuat pemain ingin merasakan libur sementara. “Iya mas, semua pemain mulai jen­uh. Mereka ingin liburan terlebih dahulu,” ujar pe­main asal Malang itu.

Dikatakan pemain serba bisa itu, sebenarnya manajemen tim telah mem­berikan jatah libur selama dua, Sabtu dan Minggu tera­khir. Namun jeda yang cu­kup pendek, membuatnya memutusakan untuk tak pu­lang ke kampung halaman­nya, Malang, Jawa Timur.

“Libur Sabtu dan Min­ggu, mau pulang kerumah gak bisa, karena ongkos ke sana sudah berapa, dan waktunya singkat,” jelas mantan punggawa Per­sija Jakarta ini.

Pemain jebolan Timnas U23 itu mera­sa capek dengan bermain di turna­men-turnamen yang ada di Indonesia. Dia berharap kompetisi resmi segera bergulir kembali.

“Sudah lelah, turnamen terus yang hanya sesaat. Ingin kami, kisruh sepakbola Indonesia dan kompetisi di tanah air dapat kembali jalan seperti dulu,” tutup Indra, sa­paan akrabnya.

(Imam/net)

============================================================
============================================================
============================================================