BOGOR, TODAY – Penyerahan (konÂsinyasi) Museum Perjuangan 1945 dari Kota ke Kabupaten Bogor masih mandek. Lantaran Pemkab Bogor belum siap menerima muÂseum itu masuk ke aset daerah.
Kepala Kantor Arsip dan PerÂpustakaan (KAP) Kabupaten Bogor, Ferry Adnan mengatakan, proses serah terima museum tersebut harÂus diawali dengan penyerahan aset.
Menurutnya, Dinas PengeloÂlaan Keuangan dan Barang DaeÂrah (DPKBD) telah meminta pihak Yayasan Museum Perjuangan 1945, menyerahkan berkas-berkas yang berkaitan dengan aset ini.
“Belum diserahkan sampai saat ini dari yayasan itu,†kata Ferry, SeÂlasa (17/11/2015)
Ferry melanjutkan, belum siapÂnya Pemkab Bogor karena belum adanya Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang tupoksinya mengelola museum.
“Nah fungsi SKPD ini bisa diÂgantikan atau dijalankan dengan yayasan yang dibentuk Pemkab Bogor. Saya sudah ajukan dua nama, Yayasan Sejahtera dan Yayasan Semesta,†tambahnya.
Namun, Ferry belum mengetaÂhui kapan yayasan itu terbentuk. “Kalau itumah kewenangan bupati langsung,†tukasnya.
Sebelumnya, Ketua Yayasan Perjuangan 1945, Marjono menÂgungkapkan, selain masalah pemeliharaan, dalam museum yang berdiri sejak tahun 1957 itu juga berisikan tentang pejuang kemerdekaan yang berasal dari Kabupaten Bogor.
“Kan dulu cuma ada KabupatÂen Bogor. Sebelum akhirnya meÂkar menjadi Kota Bogor. Pahlawan seperti Mayor Oking, KH Sholeh IsÂkandar itu berasal dari Kabupaten Bogor,†ujar Marjono kepada BoÂgor Today di Kantor Arsip dan PerÂpustakaan Kabupaten Bogor, Senin (7/9/2015).
Marjono juga mengeluhkan sikap Pemkot Bogor yang sebenaÂrnya enggan menyerahkan muÂseum itu. Namun, kata dia, setelah penyerahan sempat ditangguhkan, pemkot masih saja tidak peduli dengan museum itu.
“Sejak saya ditunjuk pada taÂhun 2003 lalu, museum itu dalam kondisi parah. Plafon rusak, ada tunggakan pembayaran telepon, listrik juga mati. Nah yang memÂbayar semuanya juga bukan pemÂkot. Tapi pakai uang saya sendiri,†lanjut Marjono.
Marjono melanjutkan, MuÂseum Perjuangan itu kini berada diatas tanah hibah dan masih ada kekhawatiran dibenaknya jika taÂnah itu suatu hari diminta kembali oleh ahli waris.
“Kalau sampai terjadi seperti itu, kan masih ada aset Pemkab Bogor di Jalan Veteran yang dulunÂya bekas pendopo bupati. Nah disÂana nanti bisa digunakan sebagai lokasi baru Museum Perjuangan dengan nama Gedung PerjuanÂgan,†tambahnya.
Ia menjelaskan, di dalam MuÂseum Perjuangan terdapat lebih dari 200 senjata dan kendaraan yang digunakan dalam perang kemerdekaan. Museum itu juga memiliki pegawai sebanyak tujuh orang.
“Ada tujuh. Mereka sih bukan karyawan, tapi sukarelawan. MerÂeka dibayar silahkan tidak juga tiÂdak apa-apa. Tapi kan merek juga perlu makan dong,†keluhnya.
(Rishad Noviansyah)