JAKARTA TODAY- Pemanfaatan Bahan Bakar Gas (BBG) di sektor transportasi dalam negeri masih terbilang rendah. Untuk saat ini, kendaraan yang banyak menggunakan BBG adalah bajaj dan bus TransJakarta.

City Gas and CNG Manager, PT Pertamina (Persero), Ryrien Marisa, mencatat konsumsi penggunaan atau pemanfaatan BBG dalam transportasi bahkan mengalami penurunan.

“(Konsumsi) Bisa dibilang turun, sejak TransJakarta ubah kebijakan kembali ke bahan bakar solar. Kemarin itu 3,8 MMSCFD (Million Standard Cubic Feet per Day), kurang lebih di angka 44 juta liter. Tahun ini, per bulan Februari jadi 2,8 MMSCFD atau hampir 30 juta liter,” ungkap Ryrien di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Selasa (14/3/2017).

BACA JUGA :  Menu Sahur dengan Sup Miso Tofu Bayam yang Simple dan Lezat

Penurunan tersebut, kata Ryrien, merupakan dampak dari aturan penggunaan solar untuk bus TransJakarta. Sebab, kata dia, TransJakarta memiliki andil besar dalam pemanfaatan BBG selama ini.

“Bus kan sekali isi (bahan bakar) 120 liter, kalau isi dua kali bisa 240 liter. TransJakarta emang kebanyakan, itu yang bus ya. Kalau bajaj itu kan sama dengan motor. Paling sekali pengisian paling banyak 5 liter. Kalau taksi itu mobil kecil paling banyak 15 liter,” terangnya.

BACA JUGA :  Menu Buka Puasa dengan Sambal Ati Ampela yang Pedas dan Gurih Menggugah Selera

Ryrien mencatat, jumlah armada yang menggunakan BBG menurun hingga sekitar 400 unit. Ia mengatakan, ada kemungkinan bila tahun-tahun selanjutnya jumlah armada TransJakarta yang menggunakan BBG bisa kembali berkurang.

============================================================
============================================================
============================================================