asdRIO DE JANEIRO, Today – Pemandangan mengharu­kan terjadi saat acara pesta pembukaan Olimpiade Brasil di Rio de Janeiro, Sabtu (6/8) lalu. Untuk pertama kalinya, kontingen yang berisi atlet dari pengungsi negara yang dilanda konflik mendapat tempat dalam Olimpiade.

Pada parade pembukaan Olimpiade 2016, kontingen pengungsi bersatu di bawah bendera lima cincin Olimpi­ade. Sebanyak 10 atlet dari negara seperti Suriah, Sudan Selatan, Ethiopia, dan Repub­lik Demokratik Kongo, me­wakili kontingen pengungsi dan bertanding di tiga ca­bang olahraga, yakni atle­tik, renang, dan judo.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Optimis Raih Poin di Laga Piala Asia U-23 Lawan Australia

Mereka disambut sorakan dan tepuk tan­gan yang luar biasa dari para penonton saat memasuki Sta­dion Maracana.

Mereka terpilih dari 43 k a n d i ­d a t a t ­let. Perjuangan mereka untuk mengikuti Olimpiade setelah melalui perjuangan hidup yang luar biasa berat.

Salah satu dari atlet tersebut adalah Yusra Mar­dini dari Suriah yang baru berusia 18 tahun. Dia kabur dari Suriah dengan sauda­ra-saudara perempuannya menggunakan perahu karet. Yusra dan 20 orang pencari suaka kabur dari Suriah me­lalui Turki menuju Yunani menggunakan perahu karet.

BACA JUGA :  Kemenangan Timnas Indonesia jadi Modal Penentu Kontra Jordania

Perahu karet yang merekanaiki terbalik. Yusra dan saudara-saudara perem­puannya melompat ke laut yang sedingin es. Mereka berpelukan dan berpegan­gan kepada perahu sambil mendayung dengan tangan mereka.

“Awalnya sangat mengeri­kan tetapi kami berhasil ke pantai setelah beberapa jam mendayung,” kata Yusra.

============================================================
============================================================
============================================================