RIO DE JANEIRO, Today – Pemandangan mengharuÂkan terjadi saat acara pesta pembukaan Olimpiade Brasil di Rio de Janeiro, Sabtu (6/8) lalu. Untuk pertama kalinya, kontingen yang berisi atlet dari pengungsi negara yang dilanda konflik mendapat tempat dalam Olimpiade.
Pada parade pembukaan Olimpiade 2016, kontingen pengungsi bersatu di bawah bendera lima cincin OlimpiÂade. Sebanyak 10 atlet dari negara seperti Suriah, Sudan Selatan, Ethiopia, dan RepubÂlik Demokratik Kongo, meÂwakili kontingen pengungsi dan bertanding di tiga caÂbang olahraga, yakni atleÂtik, renang, dan judo.
Mereka disambut sorakan dan tepuk tanÂgan yang luar biasa dari para penonton saat memasuki StaÂdion Maracana.
Mereka terpilih dari 43 k a n d i Âd a t a t Âlet. Perjuangan mereka untuk mengikuti Olimpiade setelah melalui perjuangan hidup yang luar biasa berat.
Salah satu dari atlet tersebut adalah Yusra MarÂdini dari Suriah yang baru berusia 18 tahun. Dia kabur dari Suriah dengan saudaÂra-saudara perempuannya menggunakan perahu karet. Yusra dan 20 orang pencari suaka kabur dari Suriah meÂlalui Turki menuju Yunani menggunakan perahu karet.
Perahu karet yang merekanaiki terbalik. Yusra dan saudara-saudara peremÂpuannya melompat ke laut yang sedingin es. Mereka berpelukan dan berpeganÂgan kepada perahu sambil mendayung dengan tangan mereka.
“Awalnya sangat mengeriÂkan tetapi kami berhasil ke pantai setelah beberapa jam mendayung,†kata Yusra.