IMG_20151001_112950BOGOR TODAY – Pemandangan berbeda terlihat di balaikota bo­gor Kamis (1/10/2015) kemarin. Belasan anggota Kopassus TNI AD berjaga di pintu masuk dengan menggunakan pakaian batik dan memeriksa seluruh orang yang mau masuk. Kegiatan ini meru­pakan pelatihan yang di adakan oleh pusat pendidikan zeni ter­hadap 19 orang anggota kopassus untuk dilatih Jihandak.

Salah seorang pelatih, Serka Rudi Hartono, mengatakan ke­giatan permeriksaan ini dalam rangka pelatihan seperti kursus. “Ya, seperti les begitu, tiga bulan di pusdikzi kami latih Jihandak,” jelasnya.

Lebih lanjut, Rudi, menjelas­kan kegiatan ini diadakan selama dua hari di Balaikota dikarena­kan tempat ini merupakan pusat pemerintahan dan penting di Kota Bogor. “Hanya dua hari, hari ini (kemarin red) dan besok,” ung­kapnya.

BACA JUGA :  Pemkab Bogor Berkomitmen Tingkatkan Nilai MCP Pada Tahun 2024

Rudi melanjutkan pihaknya membagi ke 19 anggota tersebut menjadi empat shift untuk saling bergantian tempat dan waktu. “Dibagi jadi empat kelompok siang dua kelompok malam juga dua kan pemeriksaan ini kami lakukan sejak pukul 09:00 hingga 20:00 WIB,” ujarnya.

Rudi juga menerangkan pemeriksaan dilengkapi dengan alat-alat yang sesuai dengan pemeriksaan standar keamanan. “Kami bawa metal detector, se­curity door , infection mirror, ke­tiga alat itu yang kita bawa untuk membantu proses pemeriksaan,” tuturnya.

Rudi juga mengungkapkan dalam pemeriksaan ini anggota yang dilatih juga sudah menemu­kan senjata tajam milik pengun­jung dan kemudian disita namun dikembalikan lagi pada saat pengunjung tersebut keluar dari area Balaikota. “Ada satu tadi yang kedapatan bawa pisau lipat dan kami sita ketika keluar area kami kembalikan lagi, alasan­nya sih buat jaga-jaga keamanan karena sering pulang malam,” tegasnya.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Kamis 28 Maret 2024

Rudi juga menjelaskan jika ada yang kedapatan membawa alat peledak maka akan diamankan dan dieksekusi alat peledaknya ditempat yang aman dan menang­kap pelakunya. “Kami akan me­nindak orangnya dan mengek­sekusi bom nya di tempat yang aman,” bebernya.

(Guntur Eko Wicaksono)

============================================================
============================================================
============================================================