TAWURAN antar anggota kesatuan Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali pecah di Sukoharjo, Jawa Tengah. Kali ini, antara Kopassus TNI AD dengan TNI AU. Empat orang anggota TNI AU dikeroyok sejumlah oknum Kopassus TNI AD di Sukoharjo. Satu orang anggota TNI AU tewas dalam perawatan di rumah sakit, Senin (1/6/2015).
YUSKA APITYA AJI
[email protected]
Korban meninggal Sersan MayÂor (Serma) Zulkifli. Dinyatakan meninggal pukul 21.30 WIB di RSUP Hardjolukito YogÂyakarta. Nanti hasil autopsi diumumkan RS Sardjito pada 3 Juni,†kata Kapentak Lanud Adisutjipto Yogyakarta, Mayor Sus Hamdi Londong, saat menggeÂlar konferensi pers, Selasa(2/5/2015).
Pemulangan jenazah Zulkifli ke rumah duka di Jalan Nusa Dua RT 12 RW 4, Ciracas, Jakarta Timur dari Yogyakarta menggunakÂan pesawat Hercules A-1327 milik TNI AU dan dilepas dengan upacara militer, Selasa (2/6/2015) kemarin.
Komandan Lanud Adisutjipto Marsekal Pertama Imran Baidirus meÂmimpin upacara tersebut. “Beliau korban pengeroyokan oleh oknum anggota Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan,†kata Londong.
Seorang korban lainnya bernama Pelda Teguh Prasetyo saat ini masih dirawat di RSUP Hardjolukito YogyaÂkarta. Sedangkan dua orang lainnya berada di Solo.
Londong menceritakan pengeroyoÂkan terjadi pada Minggu (31/5) malam di Kafe Bimo di daerah Sukoharjo. Keempat korban baru saja berpisah dari rombongan anggota TNI AU lainÂnya setelah menghadiri acara reuni. Menurut informasi, ada 25 oknum anggota Kopassus yang melakukan pengeroyokan. Kasus ini ditangani oleh Sub Denpom Solo.
Korps Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD membenarkan angÂgotanya terlibat perkelahian dengan anggota TNI AU di Kafe Bimo di daerah Sukoharjo, Jawa Tengah. Lima anggota Kopassus yang terlibat pertikaian itu sudah diserahkan ke Detasemen Polisi Militer (Denpom) IV/4 Surakarta.
“Kami sudah menyerahkan 5 orang anggota kita kepada Denpom Solo. Mungkin akan bertambah lagi sesuai hasil pemeriksaan,†ujar Danjen KoÂpassus Mayjen Doni Monardo, Selasa (2/6/2015).
Doni berjanji tidak akan menutup-nutupi kasus tersebut. Kopassus akan menyerahkan sepenuhnya kepada piÂhak Denpom untuk memproses angÂgotanya sesuai ketentuan yang berlaku.
“Kopassus tidak akan menutupi kaÂsus ini. Kita akan serahkan 100 persen kepada penegak hukum Angkatan DaÂrat untuk diproses sesuai ketentuan berlaku. Kami menyampaikan permoÂhonan maaf sebesarnya kepada keluarÂga besar TNI AU, juga kepada keluarga dan korban yang masih berbaring di rumah sakit,†ungkapnya.
Kopassus juga meminta maaf keÂpada TNI AU dan keluarga korban yang tewas dikeroyok oleh oknum anggota Grup 2 Kandang Menjangan. Kopassus berjanji akan membantu keluarga korÂban yang tewas dalam pertikaian terseÂbut. “Kita berniat membantu biaya anak-anak yang menjadi korban perisÂtiwa itu,†ujar Danjen Kopassus Mayjen Doni Monardo, Selasa (2/6/2015). (*)