KASUS kematian Nur Anggrah Ardiansyah di tangan teman sekolahnya, telah mengejutkan kita seÂmua. Betapa todak, bocah kelas 2 SD di Kebayoran Lama, yang baru berusia 8 tahun itu meninggal mengenaskan seteÂlah dipukul oleh teÂmas sekelasnya.
Tak terbayangkan, bagaimana mungkin anak-anak bisa melakukan tindak kekerasan hingga mengakibatkan kematian temannya sendiri. Ini tentu sudah di luar nalar orang-orang waras. Tetapi itulah fakta yang kita jumpÂai di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
Pada hakikatnya, anak lahir dalam keadÂaan suci dan polos. Seperti selembar kertas putih, mau ditulis apa di atasnya tergantung pada orang tua dan lingkungan si anak beÂrada. R, anak yang membunuh Anggrah itu korban dari sebuah lingkungan yang buruk. Kekerasan dan kekejaman diajarkan jauh lebih intensif melalui aneka game ketimÂbang kelembutan dan kasih sayang. Ini tanÂtangan kita semua. (*)