MAKKAH, TODAY — Jumlah jamaah haji In­donesia yang wafat dan sudah teridentifikasi dalam tragedi Mina bertambah lagi. Almar­humah berasal dari Kloter BTH 14. Hingga saat ini jumlah jamaah haji Indonesia yang dinyatakan meninggal menjadi 46 orang. “Jumlah wafat bertambah men­jadi 46 orang atas nama Dahlia Sulai­man Hamdan dengan nomor paspor A35689002,” tutur Kepala Kantor Urusan Haji Daker Makkah Arsyad Hidayat, dalam jumpa pers di kan­tornya, Selasa (29/9/2015)

Arsyad mengatakan untuk ja­maah terluka mengalami penu­runan. Dari 10 orang yang dirawat sebelumnya menjadi 7 orang karena 3 orang sudah kembali ke kloternya.

Dengan itu, sejauh ini Tim PPIH berhasil mengidentifikasi 46 jenazah dengan rincian 42 jenazah jamaah haji Indonesia dan 4 jenazah mu­kimin—Warga Negara Indonesia yang bermukim di Arab Saudi.

Terpisah, Menag Lukman Hakim Saifuddin menegaskan bahwa Pemer­intah Indonesia sementara ini fokus pada upaya pencarian jamaah yang belum kembali ke maktabnya dan melanjutkan identifikasi jenazah.

Indonesia termasuk negara yang rakyatnya banyak menjadi korban tragedi Mina. Sebanyak 46 orang WNI meninggal dan 82 orang lainnya masih dinyatakan hilang.

BACA JUGA :  Apa Sih Gejala Awal Ginjal Bermasalah? Simak Ini, Siapa Tau Kamu Alami Gejalanya

Saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel bin Ahmed Al-Jubeir di sela Sidang Majelis Umum PBB, Menlu Retno LP Marsudi mengatakan Indonesia siap membantu proses identifikasi kor­ban tragedi Mina. Selain itu pemer­intah Indonesia menyatakan kepri­hatinannya terkait insiden ini.

“Kepada Menlu Arab Saudi Adel bin Ahmed Al-Jubeir, Menlu Retno mengatakan bahwa Indonesia siap untuk membantu penanganan pros­es identifikasi korban tragedi Mina. Indonesia memiliki kemampuan yang luas dan diakui dunia interna­sional dalam penanganan korban bencana, termasuk kemampuan identifikasi dan pendataan korban,” ujar Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hu­kum Indonesia (PWNI&BHI) Ke­mlu Lalu Muhammad Iqbal, Selasa (29/9/2015).

Tawaran Retno ini merupakan tindak lanjut kunjungan kenega­raan dari Presiden Joko Widodo ke­pada Raja Salman beberapa waktu lalu. Pada kesempatan itu juga, Raja Salman memenuhi permintaan Pres­iden Jokowi untuk menambah kuota haji bagi Indonesia sebanyak 10 ribu jamaah. “Tawaran Bu Menlu ditang­gapi positif oleh Menlu Jubeir. Dan Menlu Jubeir akan meminta arahan Raja Salman mengenai tawaran dari Menlu Retno,” tuturnya.

BACA JUGA :  Jadwal dan Syarat Pendaftaran Polri 2024, Siapkan Dirimu

Kontainer Jenazah Numpuk

Sementara itu, banyaknya jum­lah korban wafat karena Tragedi Mina di Jalan 204 membuat beber­apa jenazah yang masih berada di kontainer akan ditampung di Jed­dah.

“4 kontainer akan dibawa ke Jed­dah. Tempat muaishim tidak men­cukupi,” kata Kepala Kantor urusan haji Daker Makkah Arsyad Hidayat dalam jumpa pers di kantornya, Se­lasa (29/9/2015).

Oleh karena itu, menurut Arsy­ad, jumlah orang yang terlibat dalam pencarian ditambah. Hal ini untuk mengakomodasi proses identifikasi di Makkah dan Jeddah. “Tim sesuai dengan petunjuk Bapak menteri kita sudah menambah anggota tim. Se­belumnya 4 orang menjadi 9 orang. Kita bisa membagi tim terutama pen­carian ke pemulasaraan jenazah,” tutur Arsyad.

Arsyad mengatakan besok tim fo­rensik di Muasim akan mendapatkan sidik jari para jemaah yang mening­gal. Mudah-mudahan dengan adanya sidik jari ini jemaah haji Indonesia dapat lebih udah teridentifikasi. “Mudah-mudahan jemaah haji me­ninggal bisa diketahui,” tandasnya.

(Yuska Apitya Aji)

============================================================
============================================================
============================================================