WASHINGTON TODAY – Korban jiwa akibat badai salju di AmeriÂka Serikat telah bertambah menÂjadi 25 orang. Badai yang dijuluki “Snowzilla†ini berdampak pada sekitar 85 juta jiwa penduduk di 12 negara bagian AS.
Warga di 12 negara bagian tersebut diimbau untuk tidak keluar rumah dan menghindari berkendara demi keselamatan mereka. Bahkan akibat cuaca ekstrem ini, kantor-kantor pemerintah dan sekolah-sekolah di Washington DC masih ditutup pada hari Senin waktu setempat.
Selain di Washington DC, badai salju hebat ini dampaknya paling dirasakan oleh warga di New York, New Jersey, PennsylÂvania, Maryland dan Virginia.
Pejabat-pejabat urusan emergensi mengatakan sepÂerti dilansir kantor berita AFP, Senin (25/1/2016), sejauh ini setidaknya 25 orang tewas akiÂbat badai salju ini. Korban jiwa tersebut dilaporkan di ArkanÂsas, Delaware, the District of Columbia, Kentucky, Maryland, New York, North Carolina, Ohio, South Carolina dan Virginia.
Kebanyakan dari mereka yang tewas adalah orang-orang yang mengalami serangan janÂtung saat sedang membersihkan atau menyekop salju di rumah mereka.
Badal saju ini juga sempat membuat ratusan ribu orang mengalami pemadaman listrik. Ini termasuk hampir 150 ribu orang yang mengalami mati lampu di North Carolina.
Sementara itu, KBRI WashÂington DC memastikan, tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban. “Kita sudah koordinasi dengan seluruh Perwakilan RI di AS, dan dapat kami pastikan bahwa tidak ada warga Indonesia yang menÂjadi korban,†kata staf Fungsi Konsuler KBRI Washington DC, Mukti Setianto, kemarin.
Sebelum badai mulai KBRI telah menyebarkan nomor hoÂtline yang bisa dihubungi jika terjadi emergency. Namun hingÂga badai reda dan warga mulai kembali beraktivitas, tak ada laporan mengenai WNI yang menjadi korban. “Malah ada beÂberapa yang kirim SMS ke kita dan mendoakan supaya semua baik-baik saja,†tutur Mukti.
Meski demikian, imbuh Mukti, KBRI tetap memantau perkembangan situasi dan berkoordinasi dengan seluruh Perwakilan RI di AS.
(Yuska Apitya/net)