PYONG YANG TODAYÂ – Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-Un memerintahkan untuk kembali melakukan uji coba nuklir. Kali ini dengan menggunakan hulu ledak nuklir miniatur, yang belum lama ini diklaim Kim berhasil diproduksi negÂeri komunis itu.
Kim mengatakan bahwa para ilÂmuwan nuklir Korut berhasil memÂperkecil ukuran hulu ledak nuklir sehingga cocok untuk diluncurkan pada rudal-rudal balistik. “Hulu ledak nuklir telah dibakukan agar cocok untuk rudal-rudal balistik dengan memperkecil ukurannya,†ujar Kim seperti dikutip kantor berÂita resmi Korut, KCNA dan dilansir Press TV, Jumat (11/3/2016).
Kim juga menegaskan akan kemÂbali melakukan uji coba ledakan nukÂlir untuk memperkirakan besarnya kekuatan destruktif dari hulu ledak nuklir yang baru diproduksi itu. KoÂrut telah menyatakan dirinya sebagai negara nuklir pada tahun 2005 dan telah melakukan empat kali uji coba senjata nuklir, yakni pada tahun 2006, 2009, 2013 dan 2016. Korut juga melakukan berbagai uji rudal, termasuk yang dilakukan pada buÂlan lalu. Atas uji coba nuklir dan uji rudal tersebut, Pyongyang telah menjadi target sanksi-sanksi PBB. Namun tampaknya sanksi-sanksi itu tak membuat Pyongyang jera untuk terus melakukan uji coba nuklir.
Bahkan belum lama ini, Kim memerintahkan persenjataan nuklir negeri itu disiagakan. Perintah ini dikeluarkan seiring berlangsungÂnya latihan militer gabungan Korea Selatan dan Amerika Serikat. Korut telah mengecam keras latihan tahuÂnan berskala besar tersebut.
Pemerintah Korea Utara (Korut) juga telah menyatakan ancaman akan melancarkan serangan nuklir terhadap Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat. Ancaman ini disÂampaikan beberapa hari setelah peÂmimpin Korut Kim Jong-Un memerÂintahkan persenjataan nuklir negeri itu disiagakan untuk digunakan kaÂpan saja. Hal ini sebagai respons atas sanksi-sanksi baru PBB yang diterÂapkan menyusul uji coba nuklir keÂempat Korut pada Januari lalu dan peluncuran roket jarak jauh pada Februari lalu.
Komisi Pertahanan Nasional meÂnyebut latihan militer tahunan KorÂsel-AS tersebut sebagai “latihan perÂang nuklir yang disamarkanâ€, yang mengancam kedaulatan nasional. Korut pun bertekad akan melakuÂkan serangan habis-habisan. “SeranÂgan nuklir yang tidak pandang bulu ini… jelas akan memperlihatkan bagi mereka yang tertarik pada agresi dan perang, keberanian militer KoÂrut,†demikian statemen yang disÂampaikan kantor berita resmi Korut, KCNA. “Jika kami menekan tombol untuk memusnahkan musuh-musuh saat ini, semua basis-basis provokasi akan berubah menjadi lautan api dan abu dalam sekejab,†demikian disampaikan.
Pemerintah Amerika Serikat menanggapi serius ancaman seranÂgan nuklir yang dilontarkan Korea Utara (Korut). Namun AS akan terus melanjutkan latihan militer gabunÂgan dengan Korea Selatan (Korsel) meski ditentang keras oleh Korut. “Kami menanggapi ancaman-anÂcaman tersebut dengan serius dan kembali meminta Pyongyang mengÂhentikan retorika provokatif, mengÂhentikan ancaman-ancaman, dan terus terang dengan lebih kritis, agar menghentikan perilaku provokatif,†tutur juru bicara Departemen Luar Negeri AS John Kirby.
Kirby menambahkan, rezim KoÂrut harusnya berhenti menciptakan ketegangan di wilayah tersebut, dan fokus ke rakyatnya dan menciptakan perdamaian. (Yuska Apitya/net)