PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) mencatat keruÂgian sebesar US$ 320,02 juta atau setara dengan Rp 4,160 triliun di tahun 2015 (kurs Rp 13.000). Rugi tersebut melonjak sekitar 117,56% dari rugi tahun sebelumnya sebesar US$ 147,11 juta atau sekitar Rp 1,912 trilÂiun. Kerugian ini membuat perseÂroan tidak membagikan dividen ke pemegang saham.
Direktur Utama Krakatau Steel Sukandar, menjelaskan, kerugian ini salah satunya disebabkan oleh peningkatan kelebihan pasokan baja dunia terutama Tiongkok yang mencapai 111 juta ton pada 2015, dibanding 83 juta ton pada tahun 2014, yang berdampak pada penurunan harga baja domestik.
Oleh karena itu, manajemen Krakatau Steel terus menerapÂkan efisiensi biaya guna menyiaÂsati penurunan harga baja dunia. Sepanjang 2015, realisasi efisiensi mencapai US$ 17,98 juta yang beÂrasal dari optimalisasi operasionÂal, penurunan Non Conforming Product, efisiensi biaya angkutan, dan restrukturisasi organisasi.
Perseroan juga berhasil menekan Beban Pokok Penjualan sehingga pada semester II-2015 mengalami penurunan sebesar 8,2% dibanding semester I-2015, selanjutnya penurunan Beban Pokok Penjualan tersebut mampu menekan kerugian kotor sebesar 73% dibanding semester I-2015 yaitu dari US$ 73 juta menjadi US$ 20 juta. Langkah lain yang diÂlakukan perseroan guna menghaÂdapi tekanan yang dialami bisnis baja adalah dengan melakukan upaya perbaikan non operasionÂal seperti pengendalian belanja modal, mengusulkan dukungan dari pemerintah dan melakukan upaya sinergi BUMN “Sinergi BUMN masok produk baja untuk proyek jaÂringan transmisi, BUMN karya untuk kebutuhan baja proyek infrastruktur dan swasta, BUMN semen hingga BUMN perkapalan dan manufaktur,†kata Sukandar. Â
PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) kemarin juga merombak jajaÂran direksi dan komisaris. PerubahÂan ini sudah disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar kemarin. Ada satu nama baru dalam jajaran diÂreksi Krakatau Steel, yakni Tambok P Setyawati mengantikan Anggiasari Hindratmo. “Ini yang baru Tambok gantikan bu Anggi,†kata Direktur Utama Krakatau Steel, Sukandar, usai menggelar RUPST, di Balai KarÂtini, Jakarta, Senin (4/4/2016). Dalam jajaran dewan komisaris, ada satu nama yang dipangkas dari sebelumnya enam menjadi lima. Binsar Simanjuntak menjadi Komisaris Utama mengganÂtikan Achmad Sofjan Ruky, terdapat 2 Komisaris Independen yaitu TubaÂgus Farich Naril yang menggantikan Hilmar Farid dan Roy E.Maningkas yang sebelumnya Komisaris, serta Komisaris baru Ridwan Djamaludin. “Pak Binsar Simanjuntak sebagai Komisaris Utama baru yang sebelÂumnya anggota komisaris sudah 2 tahun,†lanjut Sukandar. Berikut Jajaran Manajemen Baru Krakatau Steel Dewan Direksi Direktur Utama: Sukandar Direktur: Hilman Hasyim Direktur: Dadang Danusiri Direktur: Imam Purwanto Direktur: Ogi Rulino Direktur: Tambok P. Setyawati S Dewan Komisaris Komisaris Utama: Binsar H.Simanjuntak Komisaris Independen : Tubagus Fachry Nachri Komisaris Independen: Roy E.Maningkas Komisaris: Harjanto Komisaris: Ridwan Djamaludin.
(Yuska Apitya/dtkf )