HL-(1)OJK merilis kredit investasi mengalami peningkatan. Kenaikan tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kredit bank secara umum.

Oleh : Adilla Prasetyo
[email protected]

Kredit inves­tasi bank mulai menggeliat seiring meningkatnya pe­nyerapan angga­ran infrastruktur pemerintah. Ber­dasarkan data Otori­tas Jasa Keuangan (OJK) kredit inves­tasi naik 12,95 persen per Agus­tus 2015 secara tahunan. Kenai­kan ini lebih tinggi ketimbang pertumbuhan kredit bank se­cara umum yang sebesar 10,95 persen.

Salah satu bank yang kredit investasinya bertumbuh ada­lah Bank Rakyat Indonesia (BRI). Direktur Utama BRI, Asmawi Syam mengatakan, penyaluran kredit investasi BRI bakal meningkat.

Terlebih, setelah BRI men­gantongi pinjaman dari China Development Bank (CDB) se­nilai satu miliar dolar Amerika Serikat (AS). “Kami akan guna­kan pinjaman itu untuk mem­biayai kredit infrastruktur dan manufaktur yang mendukung ekspor,” ujar dia.

BACA JUGA :  Resep Membuat Rendang Jengkol yang Gurih Renyah dan Mantap

Sampai September 2015, jumlah kredit investasi yang disalurkan BRI untuk korpo­rasi BUMN mencapai Rp 73,7 triliun, naik 1,65 persen secara tahunan. Sedangkan, kredit ke korporasi non BUMN sebesar Rp 66 triliun atau tumbuh 24,7 persen.

Bank Mandiri juga akan memanfaatkan pinjaman dari CDB untuk menggeber kredit investasi. Terutama, kata Di­rektur Utama Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin, untuk kredit dengan tenor agak pan­jang dan dalam denominasi dollar AS.

Per September 2015, kredit korporasi Bank Mandiri men­capai Rp 185,8 triliun atau naik 5,1 persen secara tahu­nan. “Ada proyek yang sudah dijalankan BUMN saat ini den­gan pinjaman dollar AS,” ujar Budi.

BACA JUGA :  Pencuri Gondol 13 Kambing Ketahanan Pangan Milik Pemdes di Bogor

Geliat kredit korporasi juga terjadi di Bank Central Asia (BCA). Menurut Direktur Kor­porasi BCA, Dhalia Mansor Ariotedjo, permintaan kredit investasi BCA paling banyak untuk modal kerja.

Menurut dia, cashflow debi­tur yang mengambil kredit investasi mulai membaik. “Di­harapkan semakin membai­knya penyerapan anggaran ke depan, kredit investasi lebih terpacu,” ujar Dhalia.

Sampai September 2015, jumlah kredit korporasi BCA tercatat Rp 126 triliun, naik 12 persen secara tahunan. Kata Dhalia, sektor yang men­dorong kredit korporasi antara lain properti dan pariwisata.

============================================================
============================================================
============================================================