BOGOR, TODAYÂ – Kemarau berkepanjangan yang melanda sebagian besar wilayah IndoneÂsia membuat masyarakat sengsara karena kriÂsis air Bersih. Tak terkecuali Kabupaten Bogor yang juga mengalami hal yang sama.
Kondisi ini berdampak juga pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang mengaku kekurangan anggaran untuk menanggulangi bencana pada tahun ini.
Untuk itu, mereka meminta tambahan anggaran kinerja Rp 1 miliar pada tahun 2016 mendatang.
“Awalnya, kami memperkirakan alokasi Rp 500 juta dari APBD cukup untuk menangguÂlangi bencana pada 2015. Nyatanya, dari perkiÂraan kami musim kemarau hanya sampai pada Agustus, memasuki September ini masih berÂlangsung,†ungkap Kepala BPBD Kabupaten Bogor, Koesparmanto, Rabu (9/9/2015),
Ia melanjutkan, perkiraan kemarau terus berlangsung hingga Desember nanti. “Ini kan faktor alam. Makanya kami harus menyiasatinÂya supaya anggaran bisa cukup hingga DesemÂber. Salah satu solusinya yaitu bekerjasama dengan PDAM dan PMI untuk menanggulangi bencana kekeringan ini,†terangnya.
Kedepan, mantan Kepala Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) ini meminta anggaran penanggulangan bencana kekerinÂgan ditambah hingga Rp 1 miliar atau di peÂrubahan anggaran nanti.
“Kalau kedepan tidak ditambah anggaranÂnya, BPBD bisa tekor. Masyarakat yang membuÂtuhkan air bersih bisa tak tertangani,†bebernya.
Hal senada diungkapkan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Ma’mur. Menurutnya, terbatasnya angÂgaran bencana kekeringan berimbas pada supÂlai air ke wilayah-wilayah yang membutuhkan air bersih.
“Dengan anggaran terbatas, pengiriman air bersih menjadi harus dipilih-pilih, tidak semua permintaan kami layani, tapi kami lakukan dengan cara skala prioritas, mana yang lebih membutuhkan baru kami kirim,†ujar Ma’mur.
Menyikapi permintaan ini, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Iwan Setiawan meÂnilai, permohonan penambahan anggaran untuk bencana kekeringan di BPBD wajar diÂlakukan.
Menginggat, untuk mencukupi kebutuhan air bersih di 40 Kecamatan yang ada di KabuÂpaten Bogor ini memerlukan biaya tinggi.
“Sangat realistis BPBD meminta penamÂbahan anggaran hingga Rp 1 miliar atau lebÂih, karena cakupan pendistribusian air saat musim kemarau ini sangat luas, kita akan bantu,†tandas politisi Partai Gerindra ini.
(Rishad Noviansyah)