Untitled-5Sekarang sudah saya perintah­kan dan Puspom operasi. Ter­masuk pelat-pelat mobil yang ada tempelan tentara itu hapu­sin semua. Tidak ada seperti itu ya,” ungkap Mulyono di Mako Kopassus, Cijantung, Jaktim, Jumat (25/9/2015).

Menurut Mulyono, yang berhak un­tuk menggunakan atribut tentara adalah kendaraan dinas TNI. Pasalnya banyak warga sipil yang ‘bergaya’ dengan men­empelkan atribut seperti stiker di ken­daraan pribadi mereka. “Yang berhak menggunakan seperti itu hanya mobil-mobil dinas tentara. Nggak ada mobil pre­man ditempeli, nggak boleh. Saya tegas seperti itu,” kata mantan Pangkostrad itu.

Bahkan, hal yang sama disebut Mu­lyono juga berlaku bagi personel TNI yang sudah nonaktif. Jenderal bintang 4 ini sudah memerintahkan jajarannya untuk melakukan operasi penertiban. Tentu saja, atribut harus dicopot jika tertangkap razia oleh Pom TNI. “Tidak bisa. Purnawirawan itu sudah purna. Dia tidak boleh lagi pakai identitas TNI. Itu sudah ketentuannya seperti itu. Pokoknya kita sweeping, kita copot,” te­gas Mulyono.

“Sekarang sudah saya perintahkan dan Puspom operasi. Termasuk pelat-pelat mobil yang ada tempelan tentara itu hapusin semua. Tidak ada seperti itu ya,” ungkap Mulyono di Mako Kopassus, Cijantung, Jaktim, Jumat (25/9/2015).

Mungkin saja Mulyono kerap men­emukan mobil-mobil tertentu yang non dinas berpelat TNI. Pemakain pelat mo­bil TNI pada mobil-mobil itu juga men­gundang banyak kritik publik.

Pihak TNI seperti disampaikan Mu­lyono tak akan menolerir bila menemu­kan mobil non dinas memakai pelat TNI. Tapi itu tadi, ketegasan ini mesti berlan­jut. Jangan sampai hangat di awal. Sete­lah reda, akan berulang kembali oknum-oknum memakai pelat TNI.

BACA JUGA :  Kecelakaan Beruntun 3 Kendaraan di Jalan Raya Ngawi-Solo, Tewaskan 1 Orang

Tentara Nakal

Jenderal TNI Mulyono juga meminta agar semua prajurit TNI AD profesional, termasuk Kopassus. Ini menyusul mun­culnya beberapa pelanggaran oleh ok­num TNI.

Sejumlah oknum TNI ditemukan melakukan pelanggaran dan merugikan masyarakat. KSAD meminta prajurit Kopassus untuk berlaku profesional dan tetap rendah hati. “Saya ingin menga­jak kepada seluruh prajurit Kopassus di manapun berada dan bertugas agar ter­us membulatkan tekad untuk menjadi­kan prajurit TNI AD yang handal, tang­guh, dan profesional dalam kemampuan taktis dan teknis, serta ramah dan ren­dah hati dalam sikap dan perilakunya,” ujar Mulyono.

Hal tersebut diungkapnya dalam amanat upacara penyematan baret dan brevet oleh Korps baret merah di Mako Kopassus, Cijantung, Jaktim, Jumat (25/9/2015). Mulyono menyebut hingga saat ini masih banyak prajurit TNI AD yang kerap berulah dan mencoret citra satuan. “Ini saya tegaskan karena sampai dengan hari ini, masih ada oknum pra­jurit TNI AD yang telah mencemarkan nama satuan bahkan merusak citra TNI AD melalui sikap dan perilakunya yang arogan, mau menang sendiri, angkuh dang sombong dengan menunjukkan ke’aku’annya sebagai tentara dengan melakukan perbuatan yang negatif bah­kan melanggar hukum,” kata Mulyono.

Kemampuan profesional keprajuri­tan dan kelebihannya, menurut Mu­lyono, seharusnya dimanfaatkan untuk membantu mengatasi berbagai kesuli­tan masyarakat sebagaimana yang diwa­jibkan kepada setiap personel TNI yang tertuang dalam 8 wajib TNI. Semakin tinggi kemampuan prajurit, kata KSAD, seharusnya semakin membuatnya ren­dah hati “Hendaknya kita tidak men­imbulkan ketakutan dan kebencian di masyarakat akibat penyalahgunaan kemampuan yang kita miliki untuk hal-hal negatif karena masyarakatlah yang menjadikan kita sebagai prajurit dengan kemampuan dan persenjataan yang kita miliki saat ini,” ucap jenderal bintang 4 itu. “Ibarat tanaman padi, semakin ber­isi maka kita akan semakin menunduk dan siap memenuhi kebutuhan manusia akan nutrisi yang sehat. Begitu pula kita sebagai prajurit, maka semakin tinggi dan profesional kemampuan yang kita miliki, kita harus semakin rendah hati dan siap melakukan pengabdian terbaik kepada masyarakat,” lanjut Mulyono.

BACA JUGA :  Baliho di Jalan Raya Sawangan Depok Roboh Diterjang Hujan Deras, Timpa Innova

Terkait hal tersebut, mantan Pang­kostrad itu mengaku bangga dengab prajurit Kopassus yang hingga saat ini masih berdiri kokoh, solid dan kuat. Prajurit baret merah disebut Mulyono selalu menunjukkan pengabdian dan prestasi terbaiknya kepada TNI AD dari waktu ke waktu. “Prestasi ini tentu da­pat diraih karena adanya semangat dan tekad yang kuat seluruh warga korps ba­ret merah dalam setiap langkah pengab­diannya,” tutur Mulyono

“Kebanggaan seperti ini harus ter­us dipelihara dan ditingkatkan karena Dharma Bakti baret merah tidak hanya menjadi dambaan TNI AD, tetapi juga dambaan seluruh rakyat Indonesia. Se­lamat bertugas dan berlatih, Komando!” pungkasnya.

YUSKA APITYA AJI ISWANTO
[email protected] (net)

============================================================
============================================================
============================================================