F1-2015-GP-Bahrain-fixMELBOURNE, Today – Formu­la One (F1) musim 2016 mener­apkan sistem kualifikasi ber­beda ketimbang musim-musim sebelumnya. Kali ini, ajang balap jet darat ini memberlaku­kan eliminasi dalam tiga sesi kualifikasi.

Meski tetap digeber dalam tiga sesi, formatnya jauh ber­beda kali ini. Pada kualifikasi pertama (Q1), digelar selama 16 menit. Nasib pebalap pun telah ditentukan pada tujuh menit awal Q1. Artinya, pe­balap sudah ditantang untuk menunjukkan catatan waktu terbaiknya sejak awal atau tere­liminasi.

Setelah itu, setiap 90 detik, pebalap terpelan akan terelimi­nasi dan hanya menyisakan 15 mobil. Nah, pebalap-pebalap yang bertahan itulah yang berhak mengikuti kualifikasi kedua (Q2) yang berlangsung 15 menit.

Pada Q2, pilot jet darat diu­ji pada enam menit pertama. Siapa paling lambat, dipastikan tereliminasi. Sama seperti Q1, setiap 90 detik akan ada elimi­nasi untuk pebalap terpelan. Maka bakal ada tujuh pebalap tereliminasi. Delapan pilot yang tersisa akan melanjutkan langkah ke kualifikasi ketiga (Q3).

BACA JUGA :  Justin Hubner Siap Perkuat Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024

Dalam sesi terakhir atau Q3, delapan pebalap beradu kecepatan selama 14 menit. Ujian paling berat pun berlang­sung pada lima menit pertama dan yang paling lambat, harus keluar. Setelah itu setiap 90 de­tik sekali pebalap paling lam­bat akan tereliminasi sampai berakhirnya sesi dan dua mobil tersisa. Dua pebalap tersisa itu­lah yang akan bertarung untuk pole position.

Aturan ini diterapkan FIA untuk meningkatkan mutu F1 sendiri dengan standar tinggi dalam hal kecepatan. FIA ber­harap, ajang balap yang mere­ka gelar punya daya kompetitif yang tinggi karena ada standar kecepatan yang jelas.

F1 mengenalnya dengan aturan 107%. Aturan tersebut mengharuskan pebalap memi­liki catatan waktu tidak melebihi 107% dari yang dipunya pemilik pole position. Andaikan pemilik pole mencatat waktu 100 detik, maka pebalap lain tidak boleh punya waktu lebih dari 107 de­tik untuk bisa ikut dalam seri tersebut. Jika waktu yang dibuat seorang pebalap berada di atas 107, detik maka dia akan dila­rang berpartisipasi.

BACA JUGA :  Daftar Pemain Timnas Indonesia di Piala Asia U-23 2024

Namun, ada beberapa pengecualian yang membuat pebalap tetap bisa membalap meski catatan waktunya me­lebihi batas 107%. Pengecual­ian-pengecualian bahwa pe­balap yang melebihi 107% tetap bisa ikut race diputuskan oleh steward.

Aturan ini pertama diap­likasikan pada musim 1996 un­tuk kemudian ditiadakan pada tahun 2003. Namun sejak 2011 F1 kembali menerapkannya sampai musim ini. Pada peri­ode pertama (1996-2002), ada 37 kasus di mana pebalap gagal memenuhi batas waktu 107% dari pemilik pole position. Dari jumlah tersebut sebanyak 13 pebalap tetap diperbolehkan turun ke lintasan untuk mem­balap.

(Rishad/Net)

============================================================
============================================================
============================================================