JAKARTA TODAY – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan turis asing alias wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia sepanjang tahun 2019 mencapai 16,11 juta kunjungan atau naik tipis 1,88% dibandingkan tahun 2018 yang berjumlah 15,81 juta kunjungan.

Capaian 16,11 juta wisman tersebut agak meleset dari perkiraan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sebesar 16,3 juta wisman di 2019. Sebagai catatan, semula target kunjungan wisman yang ditetapkan presiden Joko Widodo pada awal pemerintahannya di 2014 lalu adalah 20 juta wisman pada 2019. Dengan terjadinya serangkaian bencana alam dan kejadian lainnya, target tersebut lantas direvisi menjadi 18 juta wisman.

BACA JUGA :  Basket Ramadan Cup 2024, Siapkan Atlet Berprestasi

Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di Gedung BPS hari ini, Senin (3/2/2020) menjelaskan, jumlah kunjungan wisman 2019 tersebut terdiri atas wisman yang berkunjung melalui pintu masuk udara sebanyak 9,83 juta kunjungan, pintu masuk laut sebanyak 4,16 juta kunjungan, dan pintu masuk darat sebanyak 2,11 juta kunjungan.

Untuk pintu masuk udara, kedatangan wisman terbanyak terjadi di bandara Ngurah Rai, Bali, sebanyak 6,2 juta wisman, disusul bandara Soekarno Hatta, Banten, sebanyak 2,4 juta wisman.

Selama tahun 2019, wisman yang datang dari wilayah Amerika memiliki persentase kenaikan paling tinggi, yaitu sebesar 18,04% dibanding tahun 2018, dengan jumlah kunjungan mencapai 457,8 ribu wisman. Sedangkan wisman dari wilayah Asia selain ASEAN persentase penurunannya paling besar yaitu 10,30%, dengan jumlah kunjungan sebanyak 5,2 juta wisman.

BACA JUGA :  Penemuan Mayat Bayi di Sungai Ngelo Jepara, Pelaku Pembuang Masih Diburu

Sementara menurut kebangsaan, kunjungan wisman yang datang ke Indonesia selama 2019 paling banyak berasal dari wisman berkebangsaan Malaysia sebanyak 2,98 juta kunjungan (18,51%), diikuti China 2,07 juta kunjungan (12,86%), Singapura 1,93 juta kunjungan (12,01%), Australia 1,39 juta kunjungan (8,61%), dan Timor Leste 1,18 ribu kunjungan (7,32%).

============================================================
============================================================
============================================================