JAKARTA, Today – PT Bank Maybank Indonesia Tbk mencatat lompatan laba bersih hingga 73,7 persen atau sebesar Rp 444 miliar di kuartal I-2016. Tahun lalu pada periode yang sama labanya hanya mencapai Rp 256 miliar.
Kinerja bank tersebut diduÂkung oleh meningkatnya pendapaÂtan bunga bersih, pertumbuhan pendapatan non bunga yang lebih baik, upaya pengelolaan biaya secara berkesinambungan dan pencapaian kinerja Perbankan Syariah.
“Kami telah memulai tahun ini dengan hasil yang menggembirakan di tengah kondisi pasar yang penuh tantangan dan kami berharap lebih lanjut dapat mencapai pertumbuhan dan peningkatan kinerja sepanjang tahun finansial 2016,†kata Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria, Selasa (26/4/2016).
Pendapatan Bunga Bersih (NII) tumbuh 8,8 persen menjadi Rp 1,73 triliun di akhir Maret 2016 dibanding periode yang sama tahun lalu. SemenÂtara Marjin Bunga Bersih (NIM) tetap stabil pada 4,8 persen. Bank menÂcatat kenaikan sebesar 10,7 persen pada pendapatan non bunga menÂjadi Rp 687 miliar pada Maret 2016 dari Rp 621 miliar pada Maret 2015. Kenaikan pendapatan non bunga diperoleh dari fee terkait dengan tresuri, fee bancasurrance, adminÂistrasi pinjaman dan ritel, serta jasa lain yang diberikan oleh bank swasta tersebut.
Maybank Indonesia mencatat pertumbuhan kredit sebesar 4,8 persen pada kuartal I-2016 dari Rp 107,6 triliun pada Maret 2015 menjadi Rp 112,9 triliun pada Maret 2016.
Perbankan Bisnis dan Perbankan Ritel terus membukukan pertumÂbuhan kredit yang kuat, sementara Perbankan Global baru-baru ini telah mulai membangun momentum perÂtumbuhan kembali setelah melakuÂkan re-profiling dan re-aligning porÂtofolio korporasi Bank.
Kredit Perbankan Bisnis mencatat kenaikan 11,3 persen dari Rp 41,6 triliÂun menjadi Rp 46,3 triliun dan kredit Perbankan Ritel meningkat sebesar 6,8 persen dari Rp 42,1 triliun menÂjadi Rp 45,0 triliun. Kredit Perbankan Global turun 9,8 persen secara taÂhunan dari Rp 23,9 triliun menjadi Rp 21,6 triliun. Meskipun demikian, secara kuartalan, kredit Perbankan Global tumbuh 0,5 persen dibanding kuartal sebelumnya.
Kredit Perbankan Bisnis meÂnyumbang 41 persen dari total kredit Bank, sementara kredit Perbankan Ritel dan Perbankan Global masing-masing memberikan kontribusi sebeÂsar 40 persen dan 19 persen. Total simpanan nasabah tumbuh 9,3 persÂen dari Rp 105,0 triliun menjadi Rp 114,8 triliun dengan Loan-to-Deposit Ratio (LDR-bank saja) terkelola denÂgan sehat sebesar 87,6 persen dan modified consolidated LDR (modiÂfied LDR-konsolidasian) pada 80,6 persen.
NPL Bank konsolidasi adalah 3,7 persen (gross) dan 2,5 persen (net) per 31 Maret 2016 dibandingkan denÂgan 2,8 persen (NPL gross) dan 1,9 persen (NPL net) tahun lalu.
(WinÂda/dtc)