74399_07245121012017_prtm3

JAKARTA TODAY- Berdasarkan laporan kinerja keuangan PT Pertamina (Persero) 2016 unaudited, BUMN perminyakan itu berhasil memperoleh pendapatan sebesar US$ 36,45 miliar tahun lalu. Angka itu menurun dibanding 2015 sebesar US$ 41,76 miliar. Namun laba operasi Pertamina naik dari 2015 US$ 3,92 miliar menjadi US$ 6,17 miliar di 2016. Laba bersih juga meningkat dari US$ 1,42 miliar menjadi US$ 3,14 miliar.  Hal itu yang menjadi dipertanyakan oleh Komisi VII DPR. Terkait hal ini, Plt Direktur Utama Pertamina, Yenni Andayani, menjelaskan bahwa Pertamina berhasil memperoleh kenaikan laba bersih lantaran melakukan efisiensi.

BACA JUGA :  Lauk Praktis untuk Makan Siang, Suun Goreng Telur dan Kol yang Enak dan Nikmat

Terbukti biaya operasi Pertamina menurun dari US$ 37,84 miliar pada 2015 menjadi hanya US$ 30,28 miliar di 2016. “Jadi 2016 ini memang ada peningkatan karena efisiensi,” tutur Yenni di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (9/2/2017).
Komisi VII dalam rapat tersebut mempertanyakan kinerja keuangan Pertamina dalam beberapa tahun terkahir. Tercatat Pendapatan bersih Pertamina menunjukan penurunan yang cukup besar dari 2013 ke 2015.
Pada 2013 pendapatan berrsih US$ 3,06 miliar, 2014 hanya US$ 1,45 miliar, atau turun 53%. Tahun 2015 turun lagi jadi US$ 1,42 miliar. Namun pada 2016 kinerja Pertamina mengalami perbaikan. Pendapatan Pertamina di kuartal III 2016 sebesar US$ 2,83 miliar, naik 209% dibanding periode yang sama di 2015 sebesar US$ 910 juta. (Yuska/dtk)

BACA JUGA :  Resep Membuat Rendang Jengkol yang Gurih Renyah dan Mantap
============================================================
============================================================
============================================================