Laba perbankan tumbuh negatif 2,29 persen di kuartal I 2016 dari Rp29,63 triliun pada kuartal I 2015 menjadi hanya Rp28,95 triliun. PaÂdahal, rasio margin bunga bersih alias net interest margin (NIM) perbankan mengalÂami pertumbuhan dari 5,3 persen menjadi 5,55 persen.
Berdasarkan Statistik Perbankan InÂdonesia (SPI) yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pertumbuhan laba negaÂtif perbankan didorong oleh kenaikan beÂban operasional sebanyak 37,5 persen dari Rp92,51 triliun menjadi sebesar Rp127,21 triliun. Sementara, pendapatan bunganÂya cuma meningkat 6,74 persen menjadi Rp168,5 triliun dan pendapatan bunga berÂsihnya tumbuh 13,75 persen dari Rp72,13 triliun menjadi Rp82,05 triliun.
Apabila menelisik laba bank per BUKU (bank umum kegiatan usaha), kontribusi laba dari kelompok BUKU 2 paling negatif dengan penurunan 41,48 persen menjadi Rp3,01 triliun.
Diikuti oleh laba kelompok BUKU 1 yang rontok 9,09 persen menjadi Rp600 miliar dan kelompok BUKU 4 turun tipis 2,46 persen menjadi Rp17,67 triliun dari sebelÂumnya Rp18,12 triliun.
PT Bank Mandiri Tbk merupakan satu dari empat bank BUKU 4 yang menyumÂbang kinerja kurang cemerlang selama tiga bulan pertama di tahun ini. Laba bank pelat merah ini anjlok 23,67 persen menjadi Rp4,19 triliun per kuartal I 2016. SemenÂÂ lainnya masih mampu membukukan pertumbuhan, meski tipis. tara, tiga bank di kelompok BUKU 4