Lorik-Cana---FootyRendersUJIAN Lazio semakin berat kala harus bentrok dengan Juventus pada giornata ke-15 Liga Italia Serie A, di Sta­dion Olimpico, Sabtu (5/2/2015) dini hari WIB. Kondisi Biancocelesti memang tengah dirundung awan karena hanya satu kali menang dalam lima laga terakhir. Seba­liknya, Bianconeri justru dalam performa menanjak. Juara bertahan Serie A itu tidak terkalahkan dengan jumlah yang sama.

Oleh : RISHAD NOVIANSYAH
[email protected]

Menduduki posisi 10 klasemen semen­tara, situasi se­makin buruk bagi allenatore Lazio, Stefano Pioli akibat terpaan badai cedera yang tak kunjung reda. Jelang pertandingan ini, Lazio dipas­tikan tidak akan diperkuat Ste­fan de Vrij, Ogenyi Onazi, Ste­fan Mauri dan terakhir Senad Lulid yang baru saja terkena musibah di gym dan memung­kinkan jari tangannya diam­putasi.

Performa yang memburuk juga mengancam Pioli untuk didepak manajemen klub. Dan laga kontra Juve bisa jadi peng­hakiman atas masa depannya di Lazio.

Statistik pertemuan kedua tim menunjukkan, Lazio hanya sekali mengalahkan pasukan Bianconeri. Bahkan musim lalu, tim Elang Ibukota takluk 0-3 saat tampil di markasnya sendiri. Fakta tersebut tentun­ya jadi ancaman tersendiri un­tuk Lazio yang memiliki misi menembus zona Liga Europa.

Saat ini Lazio masih bertengger di peringkat 10 klasemen dengan koleksi 19 poin, selisih lima angka den­gan Juventus yang duduk di po­sisi lima. Jika kalah lagi, Lazio bakal lebih sulit untuk mewu­judkan ambisinya. Sebab poin mereka bisa disusul Udinese, Empoli, Chievo, Sampdoria dan juga Genoa.

BACA JUGA :  DPRD Kota Bogor Sahkan 2 Perda Sekaligus, Ini Rancangannya

Sadar kubu lawan berada di atas angin, Stefano Pioli tetap yakin anak-anak asuh­nya bisa bangkit dari keterpu­rukan. Dia juga mengaku su­dah punya siasat khusus buat menghadapi Bianconeri.

“Kami memiliki dua opsi. Kami bisa turun ke lapangan berusaha tidak kalah, tidak melakukan kesalahan dan ti­dak kebobolan. Atau bermain sesuai keinginan, memperli­hatkan kualitas bertahan dan menyerang. Artinya kami ha­rus tampil luar biasa,” kata Pioli.

Mandzukic on Fire

Di kubu lawan, pasukan Massimiliano Allegri enggan Juve meremehkan Lazio. “Ini akan menjadi pertandingan yang kompleks dan sulit. La­wan Empoli, mereka (Lazio, red) tidak layak kalah dan la­wan Palermo mereka bermain sangat bagus. Jadi, ini akan su­lit,” ujar Allegri.

Tapi Allegri layak mengu­sung kepercayaan diri tinggi, karena situasi Juve 180 derajat berkebalikan dengan Lazio. Bi­anconeri bisa dibilang sedang dalam performa terbaiknya di sepanjang musim ini.

Juve meraih empat ke­menangan beruntun di Serie A, plus baru saja mengalahkan Manchester City untuk lolos ke babak 16 besar Liga Champi­ons. Peringkat mereka yang se­lalu berkutat di papan bawah dan tengah di awal musim, kini menanjak ke papan atas den­gan duduk di peringkat lima.

BACA JUGA :  Cara Membuat Serundeng Jawa Anti Gagal, Wajib Coba!

Satu sosok yang sedang on fire dan paling disorot dalam kebangkitan itu adalah Mario Mandzukic. Sempat mandul di awal musim, penyerang Kroasia itu sukses mencetak tiga gol dari empat partai tera­khir. Ia tentu akan jadi anca­man utama pertahanan Lazio.

Namun, Si Nyonya Tua bukan tanpa masalah, karena mereka tak akan diperkuat Paul Pogba akibat skorsing aku­mulasi kartu kuning. Untungya hukuman itu jatuh tepat disaat Sami Khedira pulih dari cedera dan siap menggantikan peran sang rekan.

Misi 80 Poin

Ini adalah laga wajib menang buat membuka kemba­li jalan mereka menuju tangga Scudetto. Allegri menyatakan, anak-anak asuhnya harus men­gumpulkan setidaknya 80 poin di akhir musim untuk kembali keluar sebagai juara.

“Kami harus masuk empat besar. Sekarang lewat Lazio, selanjutnya dengan Fioren­tina. Tim ini harus mencapai 80 poin jika mau juara di akhir musim, “ tegas Allegri.

(*/Net)

============================================================
============================================================
============================================================