JAKARTA, TODAY — Unjuk rasa buruh yang berlangsung seharian, Selasa (1/9/2015) berakhir damai. Tak ada kerusuhan dan insiden berarti. Sayangnya para buruh itu menuntut kenaikan upah sebesar 22 persen di tengah-tengah sulitÂnya ekonomi nasional.
Wakil Presiden Jusuf Kalla ( JK) menilai permintaan kenaikan gaji buruh tidak mungkin dilakukan saat ini. “Ya, dalam keadaan beÂgini kan, jangan kan menaikkan upah. Sekarang kan bisa orang terjadi PHK malah kalau begini. Jangan dalam kondisi begini, janÂgan bicara kenaikan upah. Itu belum waktunya juga,†ujar JK di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (1/9/2015).
Namun JK memaklumi hak buruh yang menuntut hak-haknya. 10 Tuntutan yang diajukan oleh buruh merupakan masalah yang juga harus dipecahkan oleh pemerintah. “Masalah tunÂtutan ekonomi, mari kita selesaikan secara bersama-sama. Bahwa kerja efisien, harus kita tingkatkan produktivitas, pada akhirnya kita menghemat. Hanya itu yang bisa kita seÂlesaikan,†terangnya.
Ribuan buruh hari ini tumpah di sekitar Istana Negara untuk menuntut perbaikan hidup dan pekerjaan. Para pimpinan buruh sempat ditemui oleh sejumlah menteri di Kantor Menko Polhukam Luhut Pandjaitan. Mendampingi Luhut adalah Menkes Nila Moeloek, Menaker Hanif Dhakiri, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian, dan Pangdam Jaya Letjen Agus Sutomo. Dari buruh ada Said Iqbal pimpinan Konfederasi Serikat Pekerja InÂdonesia (KSPI), pimpinan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Abdul Andi Gani dan Moh Dofir, pimpinan Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI).
Dalam pertemuan tersebut, Luhut menÂgaku mendapat banyak sekali masukan dari para presiden buruh. Dirinya juga sangat mengapresiasi para buruh karena melakuÂkan demonstrasi dengan tertib. “Banyak masukkan dari Andi, Dofir dan Pak Iqbal jadi saya pikir sudah mencapai hal-hal baÂgus. Demo berjalan dengan baik itu hak demokrasi teman-teman buruh bagaimana mengingatkan pemerintah mungkin ada hal-hal yang terlupakan. Presiden sangat concern dengan buruh. Saya bertemu denÂgan Presiden dan beliau titip salam untuk teman-teman buruh,†terang Luhut.
Untuk mengatasi berbagai permasalaÂhan yang melibatkan buruh, serikat pekerja dan pemerintah sepakat membentuk tim khusus. Kedua pihak akan bersama-sama mencari solusi.
“Kita akan membentuk tim khusus untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada. Mungkin Oktober awal kita akan mulai duduk bersama,†ujar Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani usai pertemuan dengan pihak pemerinÂtah di Kantor Kemenopolhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakpus, Selasa (1/9/2015).
Selain KSPSI, 2 serikat buruh besar lainÂnya yang akan ikut terlibat dalam tim adalah Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) pimpinan Said Iqbal dan Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) pimpinan Moh Dofir. Sementara dari pihak pemerinÂtah yang akan dilibatkan adalah KemenkoÂpolhukam, Kemenaker, dan kementerian-kementerian yang berhubungan dengan perekonomian.
“Jadi ada saling keterkaitan, antara buÂruh dan pemerintah. Ini disepakati. Gugus tugas nanti ada yang menangani misalÂnya soal pengupahan, hukum, karena ada kriminalisasi buruh, soal kesejahteraan, peÂrumahan, outsourcing seperti di BUMN, Pak Luhut bilang akan hubungi bu Rini (Menteri BUMN-red),†jelasnya.
“Lalu persoalan PHK, BPJS, impor termaÂsuk di bidang tekstil. Ini sudah cukup serius. Saya akan cari anggota-anggota saya yang mumpuni, Menko juga akan atur mungkin akan Dirjen. Tim kecil ini ditingkat Sekjen. Nanti kami yang akan laporkan ke presiden,†sambung Gani.
Menurutnya, para 3 presiden serikat buruh tersebut dijanjikan akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Gani pun menyebut sebenarnya dari pihak buruh juga ingin mengetahui bagaimana kondisi yang dihadapi pemerintah.
“Setelah pertemuan tadi presiden teleÂpon menkopolhukam. Beliau ingin bertemu presiden-presiden serikat kerja. Beliau menyeÂdiakan waktu. Tapi kita maunya pertemuan juga dengan para menteri terkait jadi nanti mereka nggak salah-salahan lagi,†jelas Gani.
“Selama ini presiden hanya mengunÂdang asosiasi dari perusahaan. Kami kan stakeholder juga. Saya mau dengar dari pres kesulitan pemerintah apa sih. Jadidi ada sharing dan keterbukaan,†imbuh mantan relawan Jokowi-JK saat pilpres itu.
Mengenai ancaman akan mogok masÂsal, itu kata Gani, baru dilakukan jika tidak ada progres yang dilakukan pemerintah terÂkait dengan tuntutan buruh. Mereka menÂgaku akan tetap melakukan aksi jika tak ada perubahan yang dilakukan pemerintah.
“Kalau sampai pemerintah tidak ada reÂspon, kami akan terus lakukan aksi. Tapi unÂtuk demo kali ini kami apresiasi, responnya ini baik. Ini sejarah, biasanya cuma deputi yang nemuin. Tapi ini menteri dan menko. Dan kami buktikan juga aksi kami damai, tiÂdak ada satupun pot pecah,†tuturnya.
Sementara Luhut Panjaitan berjanji pemerintah akan terus berupaya memenuhi tuntutan buruh. Dari hasil pertemuan denÂgan serikat pekerja, pemerintah dan buruh telah menemui kesepahaman.
“Dalam dua jam pertemuan kami menÂcapai pemahaman yang sama. Presiden sangat concern terhadap kesejahteraan rakyatnya termasuk buruh. Dia mengatakan pemerintah akan memberikan yang terbaik. Kami mendapatkan masukan banyak tadi, kami berjanji setiap satu atau 2 bulan kami akan bertemu. Bincang-bincang masalah yang bisa diselesaikan,†terang Luhut.
Saat ini aksi demo telah usai. SebeÂlum bubar, para buruh sempat menunggu Gani cs untuk meminta penjelasan mengeÂnai hasil pertemuan. Bahkan saat mereka menunggu, 4 busway dan satu mobil sempat terjebak kerumunan massa yang menutup Jl Medan Merdeka Barat di depan Kantor KeÂmenkopolhukam.
(Alfian M|net)